KABAR JOGLOSEMAR – Pengangkatan Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat kemarin masih menjadi perbincangan hangat para pengamat dunia politik.
Terpilihnya Moeldoko lewat aklamasi pada Kongres Luar Biasa (KLB) yang diadakan di Deliserdang, Sumatra Utara itu menimbulkan polemik. Hal ini karena KLB dianggap tidak sah.
Istana Negara sampai sekarang belum menanggapi apa-apa terkait hal tersebut. Padahal, Moeldoko sendiri termasuk orang Istana karena menjabat sebagai Kepala Kantor Staf Presiden (KSP).
Baca Juga: Meskipun Kaya Raya Bak Sultan, Arya Saloka 'Ikatan Cinta' Tetap Pilih Hidup Sederhana
Baca Juga: Video Viral Aksi Arya Saloka KW dan Amanda Manopo Versi Cowok, Netizen : Ikatan Terlarang
Atas diamnya Istana tersebut, pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komaruddin pun menilai bahwa aksi kudeta Partai Demokrat tersebut sebenarnya sudah direstui pihak Istana.
Karena bila tidak direstui, tentunya kudeta tersebut tidak akan terjadi. Hal ini karena tentu saja akan mencemarkan nama baik Presiden Jokowi.
Ujang menilai bahwa kudeta yang dilakukan Moeldoko sebenarnya dilakukan dengan maksud tersembunyi ingin melemahkan posisi Partai Demokrat sebagai partai oposisi Pemerintah pada saat ini.
Baca Juga: Istimewa! Ini Daftar 7 Weton yang Punya Bakat Jadi Pemimpin Menurut Primbon Jawa