Virus B117, Mutasi Baru Covid-19 Lebih Cepat Menular Tapi Tak Sebabkan Kondisi Buruk Bagi Penderita

- 6 Maret 2021, 16:15 WIB
Ilustrasi corona varian baru B117
Ilustrasi corona varian baru B117 /Pixabay/cromaconceptovisual
 

KABAR JOGLOSEMAR- Dunia kesehatan memang sedang menghadapi ujian terberatnya kurun waktu 1 tahun ini. Belum usai penanganan Covid-19 kali ini muncul kembali varian baru mutasi virus Covid-19 bernama virus B117 yang diduga berasal dari Inggris.

Melihat hal ini pemerintah Indonesia memantau pergerakan adanya virus varian baru ini dan melakukan upaya-upaya pencegahan agar dengan adanya mutasi virus baru ini tidak mengganggu efektifitas program vaksinasi yang sedang berjalan saat ini.

Kementerian Kesehatan menjelaskan bahwa varian virus B117 ini dinilai memiliki tingkat penularan lebih tinggi dibanding Covid-19, meski begitu virus ini tidak akan menyebabkan kondisi penderita menjadi drop seperti terkena Covid-19. 

Baca Juga: Mengulik Rahasia Weton Sabtu Legi Neptu 14 Primbon Jawa : Sifat, Rezeki, Pekerjaan hingga Jodoh
 
Baca Juga: 4 Fakta Watak Wanita Berdasarkan Weton Lahir Kamis, dari Egois hingga Ambisius

" Orang yang terinfeksi varian ini tentunya dapat menularkan dalam jumlah yang besar. Tapi kecepatan penularan mutasi ini tidak menyebabkan kondisi pasien menjadi berat," terang Sekretaris Jenderal Kemenkes Oscar Primadi, Jumat (4/3/21).

Oscar meminta agar seluruh masyarakat tak perlu lagi khawatir berlebihan terhadap eksistensi varian virus Corona itu. Namun demikian, ia tetap meminta masyarakat untuk tidak lengah dalam menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Dalam hal ini pemerintah akan terus berupaya dalam mengembangkan penelitian dan riset serta menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga nasional maupun internasional dengan metode Whole Genome Sequence (WGS).

Baca Juga: Ini Bansos 2021 yang Cair Maret, Cek Syarat dan Ketentuannya di Sini
 
Baca Juga: Isi Pidato Moeldoko Setelah Jadi Ketum Partai Demokrat: Kekuatan Partai Ada Ditangan Para Kader

"Kami tentunya terus berupaya mengembangkan penelitian, riset, bersama-sama dengan badan Litbangkes, riset nasional, dan juga berkomunikasi dengan badan-badan kesehatan dunia sesama negara ASEAN," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Pokja Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM),Gunadi menyebut riset pada bulan Desember 2020 menyatakan tak ada kaitan antara varian virus asal Inggris ini dengan derajat keparahan pasien Covid-19.

Riset terbaru menunjukkan bahwa varian ini meningkatkan risiko derajat berat pasien. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi. Varian baru virus ini tidak berpengaruh secara signifikan terhadap efikasi vaksin.

Halaman:

Editor: Sunti Melati

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x