Alasan Ada Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta

- 28 Februari 2021, 20:54 WIB
Monumen Serangan Umum 1 Maret di Yogyakarta  /
Monumen Serangan Umum 1 Maret di Yogyakarta / /Sumber: paketwisata.id

KABAR JOGLOSEMAR - Serangan Umum 1 Maret merupakan hari yang tak dapat terlupakan khususnya warga Yogyakarta.

Untuk mengabadikan momen penting itu, dibangunlah Monumen Serangan Umum 1 Maret di Yogyakarta.

Jika jalan-jalan di kawasan Malioboro atau Titik 0 kilometer atau Kantor Pos Besar Yogyakarta pastinya akan tahu Monumen Serangan Umum 1 Maret tersebut. Sudah pernah melihat monumen itu?

Baca Juga: Usai Ditangkap atas Dugaan Kasus Narkoba, Keponakan Ashanty, Millen Cyrus Masih Diperiksa Polisi

Tentu saja ada sejarah kenapa dibangun Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta.

Dilansir Kabar Joglosemar dari laman Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, saat itu Belanda menganggap Indonesia sudah lumpuh dan tidak ada lagi.

Saat itu Ibu Kota Negara Indonesia tengah berada di Yogyakarta. Serangan Belanda kian gencar saat Agresi Militer II.

Belanda menangkap para pemimpin Republik Indonesia. Pada 3 Januari 1946, Ibu Kota RI dipindah dari Jakarta ke Yogyakarta dengan alasan keamanan.

Dalam serangan terhadap Belanda dipimpin oleh Letnan Kolonel Soeharto, yakni Komandan  Brigade 10 Wehrkreise III.

TNI dan rakyat menyusun rencana untuk melawan Belanda. Ada pula Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Jenderal Sudirman yang berhasil memukul mundur tentara Belanda.

Baca Juga: Sehari Pasca Dilantik Jadi Walikota Solo, Gibran Blusukan Pantau Razia PSK

Selama 6 jam hingga pukul 12 siang, TNI berhasil menduduki Yogyakarta. Serangan umum ini mematahkan anggapan Belanda kalau Indonesia lumpuh.

Dengan Serangan Umum 1 Maret 1949 ini, bangsa Indonesia mencatatkan sejarah kemenangan besar.

Adanya Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949 ini menjadi pengingat bagi masyarakat Yogyakarta sekaligus para wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta.

Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949 ini menjadi salah satu cagar budaya di Yogyakarta.

Baca Juga: Wah! Naik Ojek, Andin ‘Ikatan Cinta’ Bawa Tas Mini Branded Seharga Mobil

Monumen ini berada di ujung perempatan Titik 0 Kilometer. Pada waktu-waktu tertentu, monumen ini digunakan untuk upacara maupun acara kesenian. ***

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x