Presiden Joko Widodo Tinjau Lumbung Pangan di Sumba Tengah di Tengah Guyuran Hujan Lebat

- 23 Februari 2021, 21:17 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi /tangkapan layar YouTube.com/ sekretariat presiden

KABAR JOGLOSEMAR -Di tengah guyuran hujan lebat pada hari Selasa 23 Februari 2021, Presiden Joko Widodo meninjau lumbung pangan (food estate) baru di Kabupaten Sumba Tengah, Pulau Sumba, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Lumbung pangan yang saat ini seluas 5.000 hektar tersebut akan diperluas menjadi 10.000 hektar.

Baca Juga: 5 Fakta Unik Song Joong Ki, Pemeran Utama di Drama Vincenzo

Setelah meninjau lumbung pangan berupa lahan sawah yang dengan tanaman padi yang tumbuh subur menghijau tersebut, Presiden Joko Widodo melanjutkan kunjungan kerja di Provinsi NTT dengan meresmikan Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka, Flores Timur.

Menurut Presiden Joko Widodo yang dikutip Kabar Joglosemar dari laman resmi Kominfo, Selasa 23Februari 2021, saat ini lumbung pangan di Sumba Tengah seluas 5.000 hektar, masing-masing 3.000 hektar ditanami padi dan 2.000 ditanami jagung. Dan ke depan lumbung pangan tersebut akan diperluas hingga 10.000 hektar.

Di tengah guyuran hujan deras, Presiden Joko Widodo yang membawa payung sendiri tanpa dikawal Paspampres langsung ke tengah areal persawahan dengan tanaman padi yang tumbuh subur menghijau.

Di lumbung pangan yang terletak di Desa Makata Keri, Kecamatan Katiku Tana, Kabupaten Sumba Tengahitu, ratusan warga dan petani antusias menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo.

Baca Juga: Viral Video Pria Berenang di Genangan Banjir Bak Atlet Profesional Tuai Komentar Kocak Netizen

Menurut Presiden Joko Widodo, lumbung pangan yang dikembangkan di Kabupaten Sumba Tengah ini dimaksudkan untuk meningkatkan produktivitas dan indeks pertanaman di wilayah tadah hujan daerah Sumba Tengah.

Selain itu, juga di lahan kering yang difasilitasi dengan sumur bor, embung dan mata air untuk menyejahterakan masyarakat NTT.

Presiden Joko Widodo berharap, ke depan lumbung pangan di Sumba Tengah bisa panen lebih dari sekali dalam setahun untuk tanaman padi.

"Perlu dikeola agar dalam satu tahun bisa dua kali panen padi dan sekali panen jagung atau kedelai,” kata Presiden Joko Widodo.

Dikatakan, pengembangan lumbung pangan di Provinsi NTT memang masih menemui kendala, terutama dalam hal ketersediaan sumber air untuk mengairi lahan persawahan.

Baca Juga: Mengulik Pembatalan Dana Hibah Pemprov Jawa Timur ke Museum SBY-Ani

Karena pemerintah tengah membangun sampai 200 sumur bor guna mengairi lahan sawah di lumbung pangan tersebut.

Pada kesempatan itu, Presiden Joko Widodo menginstruksikan Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono agar meihat potensi pembangunan waduk atau bendungan yang diharapkan bisa mengatasi masalahan ketersediaan sumber air di wilayah tersebut.

"Kuncinya pada sumber air. Karna itu, di sini sudah dibangun sumur bor yang masuk ke sawah. Beberapa embung juga sudah dibangun, tapi masih jauh dari cukup,” kata Presiden.

Menurut Presiden, melalui Kementerian Pertanian, pemerintah memberdayakan masyarakat setempat untuk pengembangan lumbung pangan melalui program padat karya pengolahan tanah dan pembersihan semak belukar untuk lahan seluas 3.650 hektare.

Presiden pun memerintahkan Kementerian Pertanian agar ikut memberikan bantuan berupa alat mesin pertanian (alsintan) yang sangat dibutuhkan para petani setempat.

Baca Juga: Cara Ariel Jelaskan Vaksin COVID-19 Bikin Kagum Warganet hingga Trending di Twitter

"Kalau kita bisa mengerjakan sepeti ini saya yakin food estate seperti di Kalimantan Tengah, Sumatera Utara dan NTT maka program ketahanan dan kemandirian pangan bisa terwujud," kata Presiden Joko Widodo.***

Editor: Galih Wijaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x