Pejabat di Bantul Ini Sebut Pemulasaran Jenazah COVID-19 Seperti Kuburkan Binatang

- 22 Februari 2021, 12:29 WIB
Proses pemakaman jenazah COVID-19 oleh para relawan.
Proses pemakaman jenazah COVID-19 oleh para relawan. /Twitter.com/@TRCBPBDDIY

KABAR JOGLOSEMAR - Beredar viral video ceramah anggota DPRD Bantul dari Partai Bulan Bintang (PBB), Supriyono.

Potongan video berdurasi 30 detik ini mendapat kecaman dari relawan dan petugas pemulasaran jenazah COVID-19.

Baca Juga: Adu Akting di Drama Vincenzo, Song Joong Ki dan Jeon Yeo Bin Saling Puji

Kalimat yang diucapkan oleh pejabat ini membuat sejumlah pihak geram. Dalam video tersebut, ia mengatakan bahwa hidup dan mati adalah urusan Tuhan.

Tidak lantas semuanya dibuat COVID. Ia memberikan contoh misalnya orang meninggal setelah operasi kanker payudara, lalu dicovidkan.

"Bar operasi kanker payudara, (penyakit) gula. Terus le mendem koyo mendem kirik (terus dalam memakamkan seperti mengubur anjing)," kata Supri dalam cuplikan video tersebut.

Tak hanya itu, ia juga menuding petugas pemulasaran jenazah dari Dinas Kesehatan mendapatkan proyek. Hal ini tentu membuat banyak pihak geram dibuatnya.

Salah seorang relawan, Kuswandi mengirimkan surat terbuka untuk Supriyono setelah video tersebut viral di media sosial.

"Anda salah!!!! Dan tahu Ndak bahwa Dinas Kesehatan selaku OPD pengampu itu benang merahnya di relawan sebagai satu kesatuan dalam Respon Covid19," tulisnya di facebook.

Ia mengatakan bahwa para relawan telah bersama-sama berikhtiar untuk memutus penyebaran COVID-19.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 22 Februari: Nasib Elsa Akan Semakin Tersudut

Ia pun mempertanyakan apakah Supriyono benar-benar tahu dan paham proses pemakaman janazah infeksius, probable atau suspect COVID-19.

Saat menyebutkan bahwa pemulasaran jenazah COVID-19 adalah sebuah proyek, Kuswandi menilai Supriyono tak memiliki nurani.

Kuswandi menandaskan jika yang memakamkan jenazah COVID-19 adalah masyarakat yang berkenan mengabdikan dirinya di jalur kemanusiaan dengan menjadi Relawan.

"Sampean Anggota Dewan Dapat Gaji dari uang Rakyat ketika Ngomong tidak Mikir sedikitpun, dalam video sampean bilang Ngubur Kaya Kirik. Saya tantang panjenengan untuk bersama kami mengikuti proses pemakaman jenasah saudara saudara kita yang di diagnosa infeksius ataupun lainya," kata Kuswandi.

Ia pun mengungkapkan bahwa jenazah pasien COVID-19 diurus sesuai dengan tuntunan agama yang berlaku.

Bagi jenazah yang muslim, maka akan di-adzani dan diiqomahi. Tak hanya itu, juga akan disholatkan dan didoakan.

Soal penentuan pemakaman dengan protokol kesehatan memang bukan keputusan relawan. Hal ini merupakan kebijakan dari tenaga medis.

Baca Juga: Heboh Perselingkuhan Ayus dan Nissa Sabyan, Kevin Aprilio Ungkap Rahasia Hubungan Pianis dan Vokalis

"Itu ranah sahabat sahabat tenaga medis. Tapi Kamilah garda terdepan ketika menyempurnakan jenasah saudara kita yang menyandang status infeksius dan lain sebagainya,"tandasnya.

Video ini pun sampai ke telinga BPBD DIY. Melalui akun twitter @TRCBPBDDIY, anggota DPRD Bantul tersebut didorong untuk melakukan permintaan maaf secara terbuka.

"Segenap Relawan Posko Dukungan Gugus Tugas DIY mengecam, menuntut pencabutan pernyataan dan permintaan maaf terbuka oleh oknum legislatif tsb. Mendukung rekan2 Relawan Bantul mengambil tindakan tegas, terukur sesuai prokes memberikan edukasi secukupnya kepada ybs." tulis akun @TRCBPBDDIY.

Baca Juga: Reza Arap Gelar Resepsi di Bali, Berikut Fakta Perjalanan Cinta Reza dan Wendy hingga Menikah

Berikut surat terbuka dari Kuswandi :

Surat Terbuka untuk Yang Mulia Tuan Supriyono Msi.Anggota DPRD Kab Bantul Partai PBB
Sebenarnya kami hormat dengan panjenengan .
Karena Njenengan Anggota DPRD Kab Bantul ,yang konon ceritanya Wakil Rakyat .
Minggu 21 Februari 2021 Pukul 16.00 wib dapat kiriman video panjenengan dari salah satu sahabat ,kepala ini serasa akan meledak pingin segera bertemu Njenengan untuk membangkitkan Nurani Njenengan Yang sudah terlanjur Mati
Ketika menyaksikan dan menyimak kata demi kata Njenengan dalam video ini kok Kadose panjenengan melukai hati Rakyat kecil yang mendarmabaktikan kehidupannya di jalur kemanusiaan .
Relawan di masa Pandemi ini sudah dirampas sebagian kebahagiaan mereka untuk bersama sama berikhtiar memutus mata rantai penyebaran Covid 19.
Apakah panjenengan selaku anggota DPRD Kab Bantul benar benar tahu dan paham bahwa selama ini yang memakamkan jenasah infeksius, probable,atau mungkin Suspek Covid 19 itu Dinas Kesehatan ,
Anda salah !!!!
Dan tahu Ndak bahwa Dinas Kesehatan selaku OPD pengampu itu benang merahnya di relawan sebagai satu kesatuan dalam Respon Covid , ketika Njenengan ngendikake ini sebuah proyek berarti Njenengan orang yang betul betul nggak punya nurani kalau ada bukti bahwa ini proyek ayo Njenengan buka data .
Yang memakamkan jenasah saudara saudara kita itu adalah masyarakat yang berkenan mengabdikan dirinya di jalur kemanusiaan dengan menjadi Relawan baik SAR,PMI ,FPRB ataupun Satgas Tingkat Kalurahan .
Panjenengan Paham tidak????
Ketika Pemerintah Kabupaten menggandeng dan melimpahkan sebagian tanggung jawab ini ke Kalurahan disitulah muncul jiwa jiwa patriotisme yang siap berjuang bersama pemerintah untuk beikhtiar bersama Memerdekakan Indonesia dari Pandemi Covid.
Mereka Relawan Tidak ada bayaran sepeserpun #PAHAM!!!
Sampean Anggota Dewan Dapat Gaji dari uang Rakyat ketika Ngomong tidak Mikir sedikitpun ,dalam video sampean bilang Ngubur Kaya Kirek .
Saya tantang panjenengan untuk bersama kami mengikuti proses pemakaman jenasah saudara saudara kita yang di diagnosa infeksius ataupun lainya .
Jenasah Saudara muslim juga kami Adzani dan kita iqomahi dan kita sholatkan serta kita doakan .
Jadi kata kata panjenengan dalam video ini kok ngubure kaya Kirek itu salah besar dan hampir dipastikan Hoax .
Penentuan pemakaman secara prokes bukan ranah kami
Penentuan pasien atau jenasah tersebut Covid atau bukan itu juga bukan ranah kami .
Itu ranah sahabat sahabat tenaga medis
Tapi Kamilah garda terdepan ketika menyempurnakan jenasah jenasah saudara kita yang menyandang status infeksius dan lain sebagainya .
Kami benar benar tidak habis pikir dengan Ceramah sampeyan .
Sampeyan yang notabene orang pinilih dan dapat gaji dari uang rakyat ,sedangkan Relawan sedikitpun tidak ada gaji malah sampeyan sakgeleme Dewe .
Apakah ini Peristiwa Matinya Hati Nurani .
Kami Relawan se Kabupaten Bantul akan sowan kepada Tuan besok Senin 22 Februari 2021 untuk bertemu panjenengan dibawah koordinasi FPRB Kabupaten dan BPBD memohon klarifikasi panjenengan ,semoga panjenengan berkenan untuk bertemu dan jangan dengan mudahnya meminta maaf dengan alasan khilaf.
Njenengan bilang Ojo Wedi akan mensuport .
Kami Relawan pun tidak akan pernah Wedi untuk sowan dan memberi kado Hazmat dan Masker Full face ,serta beberapa kantong mayat kepada panjenengan.
Sungguh ironis dimana banyak pihak berempati dan sangat respon dengan adanya Covid tapi sampeyan Ngobral Gombal rakaru karuan

Belum ada tanggapan dari anggota DPRD Bantul dari Partai Bulan Bintang (PBB), Supriyono, soal hal ini.***

Editor: Galih Wijaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x