Seminggu Sebelum Dikudeta Militer, Myanmar Terima Bantuan Dana 350 Juta Dolar

- 3 Februari 2021, 14:25 WIB
Ilustrasi kudeta Myanmar.
Ilustrasi kudeta Myanmar. /Pixabay/jorono



KABAR JOGLOSEMAR - Myanmar menerima bantuan dana senilai 350 juta Dolar Amerika Serikat seminggu sebelum adanya kasus kudeta Militer.

Dana bantuan tersebut didapatkan dari IMF (International Monetary Fund) pada Senin, (1/2). Sebelumnya, sejak tanggal 13 Januari penggelontoran dana ini telah disetujui oleh IMF.

Hal ini dilakukan pihak IMF sebagai salah satu upaya membantu Myanmar dalam memerangi pandemi COVID-19.

Baca Juga: Kominfo Buat Roadmap Indonesia Digital pada 4 Sektor Strategis Ini

Baca Juga: Rachel Vennya Pilih Perceraian, Warganet Tuliskan Pelajaran Berharga Ini

Juru bicara IMF mengatakan bahwa pihaknya begitu prihatin dengan kondisi serta situasi Myanmar dikala menghadapi pandemi COVID-19.

“Kami selalu mengikuti perkembangan terkini dengan cermat. Kami begitu prihatin soal dampak peristiwa ini yang berpengaruh terhadap ekonomi dan rakyat Myanmar,” kata Juru bicara IMF, Seperti dilansir KabarJoglosemar.com dari Reuters, Rabu 3 Februari 2021.

Perlu diketahui, dana bantuan IMF terhadap Myanmar tersebut berbeda dengan pembiayaan reguler.

Baca Juga: Pengamatan Selama 70 Tahun, BMKG: Perubahan Iklim Nyata dan Ini Dampaknya 

Baca Juga: Tak Perlu Khawatir, Pemerintah Siapkan Pengganti BLT BPJS Ketenagakerjaan yang Dihentikan

Artinya, dana bantuan 350 juta Dolar Amerika Serikat ini tidak bisa ditarik kembali oleh pihak IMF alias sebagai hibah untuk negara tersebut.

Stephanie Segal, selaku mantan ekonom IMF mengatakan bahwa dana ini merupakan murni bantuan dari IMF terhadap Myanmar.

“Ini bukan program yang bisa dinegosiasikan, tak ada syarat serta tinjauan kedepannya mengenai pencairan dana bantuan tersebut,” kata Stephanie.

Baca Juga: Anti Gagal, Simak 7 Cara Nembak Si Dia saat Valentine Day

Baca Juga: Simak, 7 Cara Unik Habiskan Waktu Valentine Day untuk Pasangan LDR

Ia juga mengaku bahwa tidak pernah ada kasus dimana dana bantuan dari IMF ke negara lain akan bisa ditarik kembali.

Seperti diketahui,saat ini Myanmar sedang dalam kondisi darurat pasca terjadinya kasus kudeta Militer Senin (1/2).

Oleh karena itu, dana bantuan IMF 350 juta Dolar AS yang tadinya ditujukan untuk penanggulangan COVID-19, diharapkan juga mampu memberi manfaat untuk membantu pulihnya perekonomian Myanmar yang kemungkinan terguncang akibat kekacauan politik ini.

Baca Juga: Ini Penjelasan BPBD Malang dan LAPAN Terkait Suara Dentuman Misterius di Malang

Baca Juga: Program Ini Dinilai Tepat Untuk Pengganti Subsidi Gaji 2021

Hingga kini, kekuasaan tertinggi Myanmar berada di tangan Militer setelah mereka melakukan penangkapan kepada para pemimpin politik hingga presidennya.

Hal tersebut dilakukan pihak militer Myanmar sebagai respon atas dugaan kasus kecurangan pemilu yang diselenggarakan 8 November 2020 silam.***

Editor: Sunti Melati

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x