KABAR JOGLOSEMAR - Mentri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini buka suara soal bansos dari Presiden yang dikubur di kawasan Kampung Serab, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat.
Risma memastikan bahwa kejadian tersebut terjadi bukan dimasa kepemimpinannya.
Baca Juga: Gelar Konser 25 Tahun Berkarya Sebagai Musisi, Ini Profil Lengkap Penyanyi Rossa
"Jadi yang jelas itu bukan zaman saya, karena waktu saya jadi menteri, bapak presiden sudah menyampaikan Bu Risma jangan bantuan berupa barang, Bu Risma bantu dalam bentuk uang. Itu pesan Bapak Presiden ke saya," kata Risma, Senin (1/8/2022).
Di masa kepemimpinannya, Risma mengatakan bahwa pesan tersebut menjadi prinsip saat menyalurkan bantuan meskipun dalam peraturan presiden (perpres) bantuan berupa barang dan uang memang diperbolehkan.
Ia juga menegaskan saat kepemimpinnya, Kemensos memberikan bantuan berupa uang tunai, baik Program Keluarga Harapan (PKH) maupun Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Baca Juga: Profil Ryujin ITZY: Aksi Jailnya Bersama Bang Chan dalam ISAC Membuat Gemas
Sebelumnya, warga Depok dikejutkan dengan penemuan beras yang diduga bansos dari presiden di Kawasan Kampung Serab, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, pada Minggu (31/7/2022).
Temuan itu pertama kali ditemukan oleh pemilik lahan yang sebelumnya diberi informasi oleh mantan pegawai JNE.
"Menurut keterangan Saudara Rudi Samin bahwa dirinya dilaporkan/diberi informasi dari Saudara S bahwa sekitar 2 tahun yang lalu pihak JNE melakukan pemendaman/timbun beras yang diduga bantuan dari pemerintah untuk masyarakat yang tidak disalurkan," jelas Zulpan
Diketahui beras tersebut sudah dikubur sejak dua tahun lalu yang diduga merupakan beras bantuan pemerintah saat pandemi Covid-19.
Baca Juga: Mengintip Kawasan Kuala Kencana dan Fasilitas Didalamnya: Mengadaptasi Hunian Ala Eropa
Temuan satu kontainer beras ini selanjutnya dilaporkan oleh Rudi Samin ke Polres Metro Depok.
Adapun beras yang ditemukan adalah merek 'Beras Kita' Premium kemasan 20 kg. Saat ini polisi sedang menyelidiki temuan beras yang ditimbun di area parkir eskpedisi JNE dan selanjutnya akan memintai keterangan oleh sejumlah pihak terkait.***