Tanggapan Kemenkes soal Ganja di Dunia Medis

4 Juli 2022, 19:08 WIB
Ilustrasi ganja /Pixabay/lovingimages


 

KABAR JOGLOSEMAR – Kementerian Kesehatan menanggapi secara serius mengenai usulan ganja sebagai medis atau pengobatan.

Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, pihaknya telah mengizinkan penelitian medis mengenai khasiat ganja dalam medis.

Baca Juga: Minecraft Pocket Edition 1.19.2 UPDATE GRATIS, Klik Link Download di HP Android Berikut Ini Resmi dari Mojang

Namun, Budi menegaskan bahwa penggunaan ganja hanya dilakukan dalam lingkup penelitian medis dan bukan untuk dikonsumsi.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) juga sedang melakukan kajian dengan mengumpulkan referensi penggunaan ganja dalam medis.

Ketua Umum IDI Adib Khumaidi mengingatkan sebelum ganja digunakan untuk medis, harus ada kajian dan bukti ilmiah terlebih dahulu.

"Pada dasarnya, perlu kita sampaikan bahwa kita sedang mencari referensi ilmiah dan akan mendorong ini menjadi suatu bagian dari riset. Dalam menentukan penggunaan ganja medis tentu akan melalui suatu proses riset," kata Adib Khumaidi.

Walaupun memiliki cukup banyak manfaat untuk Kesehatan, penggunaan ganja memang cukup kontroversial. Keberadaannya pun dianggap ilegal dan termasuk ke dalam obat-obatan terlarang,

Berikut manfaat ganja yang diduga bisa mengobati beberapa kondisi berikut ini:

1. Penyakit Alzheimer

2. Sklerosis lateral amiotrofik (ALS)

3. HIV-AIDS

4. Penyakit Crohn

5. Epilepsi dan kejang

6. Glaukoma

7. Multiple sclerosis dan kejang otot

8. Sakit parah dan kronis

9. Mual atau muntah parah yang disebabkan oleh pengobatan kanker

Baca Juga: Ini Link Download GTA 5 Mod Apk untuk HP Android, Klik Tautan Legal Ini

Namun. Penggunaan ganja dalam dunia medis juga memiliki efek samping, seperti:

1. Peningkatan detak jantung

2. Pusing

3. Konsentrasi dan memori terganggu

4. Waktu reaksi lebih lambat

5. Interaksi obat-ke-obat yang negatif

6. Peningkatan risiko serangan jantung dan stroke

7. Nafsu makan meningkat

8. Potensi kecanduan

9. Halusinasi atau penyakit mental

10. Gejala putus obat

Menurut pakar hukum narkotika Fakultas Hukum Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, Dr Slamet Pribadi yang berpendapat berbahaya jika dipakai berkepanjangan.

Baca Juga: Kerusuhan Kembali Muncul di Babarsari, Apa Penyebabnya?

Menurutnya, jika ganja digunakan berkepanjangan dan mencapai ketergantungan malah menimbulkan masalah.

Masalah tersebut seperti keterlambatan berpikir, mengambil keputusan, serta mengurangi sistem imun tubuh pengguna.

Maka dari itu, harus diuji dan dipertimbangkan secara matang penggunaan ganja dalam dunia medis. ***

Editor: Michael L W

Tags

Terkini

Terpopuler