KABAR JOGLOSEMAR - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, mengenai sanksi yang menurutnya akan merugikan Rusia pasca menyatakan perang dengan Ukraina.
Dalam sebuah agenda pidato kenegaraan di Gedung putih, presiden AS ke-46 tersebut menyerukan serta bersumpah akan mengubah presiden Rusia, Vladimir Putin menjadi 'seorang paria' di panggung Internasional sebagai imbas atas Invasi Rusia ke Ukraina.
"Kami akan memastikan bahwa Putin akan menjadi paria di panggung internasional," ucapnya, dikutip KabarJoglosemar.com dari USA Today pada Jumat, 25 Februari 2022.
Baca Juga: Hadapi Invasi Rusia Secara Digital, Ukraina Minta Hacker untuk Jadi Sukarelawan Bawah Tanah
Biden juga beranggapan bahwa serangan tersebut pada akhirnya juga akan merugikan Rusia secara internal.
"Agresi Putin terhadap Ukraina pada akhirnya akan merugikan Rusia - secara ekonomi dan strategis." lanjutnya.
Adapun Biden menegaskan bahwa serangan yang dilakukan oleh Rusia akan menyebabkan efek domino yang mana masyarakat luas bakal terkena imbasnya.
Baca Juga: Ada Link Resmi Download GTA San Andreas Gratis? Klik Tautan Legal dan Aman Ini
Biden juga merasa yakin bahwa Putin adalah seorang agresor dan ia telah memilih untuk perang.
"Putin adalah agresornya. Putin memilih perang ini," tegasnya.
Presiden AS tersebut memberikan pengumuman mengenai sanksi putaran kedua terhadap Rusia.
Baca Juga: GTA San Andreas (GTA SA) di Android, Klik Link Resmi di Sini
Sanksi terstersebut termasuk larangan ekpor utama dari Amerika Serikat ke negara triwarna tersebut.
Meskipun tidak merinci ekspor apa saja yang dilarang, namun pejabat pemerintah mengungkap bahwa adanya pemutusan pasokan semikonduktor Rusia sedang dalam pertimbangan.
Hal tersebut memiliki arti bahwa Rusia tak menutup kemungkinan akan kehilangan pasokan untuk komponen teknologi tinggi seperti mesin, smartphone, tablet, konsol Game, dan lain sebagainya.
"Kami sengaja merancang sanksi ini untuk memaksimalkan dampak jangka panjang terhadap Rusia dan meminimalkan dampak pada Amerika Serikat dan sekutu kami." ucap Biden.
***