Perusahaan Elon Musk akan Tanam Chip di Otak Manusia, Ilmuan Dunia Khawatir

28 Januari 2022, 19:06 WIB
CEO Tesla, Elon Musk. /Yasin Ozturk via Anadolu Agency

KABAR JOGLOSEMAR - Perusahaan milik Elon Musk, Neuralink kini tinggal selangkah lagi bakal memulai uji klinis untuk menanam chip di otak manusia. Kendati demikian, hal ini menuai banyak kekhawatiran dan juga kritikan dari para ilmuan di dunia.

Perlu diketahui, belakangan ini Neuralink telah beberapa kali melakukan uji coba tanam chip di otak babi dan monyet.

Namun, kini perusahaan punya Elon Musk itu memiliki rencana besar untuk menanam chip di otak manusia.

Baca Juga: Epic Games Kembali Bagi-bagi Game PC Gratis Daemon X Machina, Segera Klaim Sebelum Hangus!

Menurut Musk, hal tersebut dapat membantu orang untuk mengoperasikan smartphone meskipun dalam keadaan lumpuh.

Walaupun proyek Elon Musk ini merupakan kemajuan pesat dari bidang teknologi, tak sedikit ilmuan dan juga peneliti yang khawatir dengan hal itu. 

Adapun kekhawatiran itu terletak pada kemungkinan adanya fenomena penyusupan Big Tech pada chip tersebut.

Baca Juga: GTA Trilogy Definitive Edition Android Bisa DOWNLOAD di Tap Tap? Ini Jawabannya

"Saya pikir tidak ada wacana publik yang cukup tentang gambaran besar implikasi dari jenis teknologi seperti ini yang tersedia," ucap asisten profesor sejarah kesehatan dan bioetika dari University of Wisconsin, Dr. Karola Kreitmair, dikutip KabarJoglosemar.com dari Futurism pada Kamis, 27 Januari 2022. 

Selain itu, etika dari Neuralink saat ini masih jadi tanda tanya besar di kacamata publik.

Sehingga, proyek tanam chip itu dikhawatirkan juga akan melahirkan bencana dimana perusahaan tertentu dapat melakukan kontrol terhadap manusia.

Baca Juga: BTS Ternyata Jadi Pengisi Suara Iklan Coca Cola

Microchip Neuralink Neuralink

Jika hal itu terjadi, maka sebuah perusahaan akan mendapatkan keuntungan besar dari teknologi tanam chip itu.

"Jika tujuan akhirnya adalah untuk menggunakan data otak yang didapatkan untuk perangkat lainnya, atau menggunakan perangkat ini untuk hal lain maka akan ada pasar yang jauh lebih besar," ucap profesor dari SUNY Upstate Medical University Dr. L. Syd Johnson.

Johnson kemudian menambahkan bahwa proyek perusahaan dari bos Tesla itu berpotensi akan menjadikan manusia terekspoitasi untuk keuntungan komersial.

"Tapi kemudian, semua manusia yang menjadi subjek penelitian dan orang-orang yang benar-benar membutuhkan bakal jadi bahan eksploitasi dan dimanfaatkan di penelitian yang berisiko untuk keuntungan komersial orang lain,"pungkasnya.

***

 

 

 

 

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani

Sumber: Futurism

Tags

Terkini

Terpopuler