Bupati Sleman Enggan Sebut Pelaku Klitih Anak Nakal

5 Januari 2022, 09:34 WIB
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo /Instagram/@kustinisripurnomo

KABAR JOGLOSEMAR - Kasus klitih ramai dibincangkan di Yogyakarta sejak akhir tahun 2021 kemarin.

Tak sedikit aksi kejahatan jalan yang terjadi di Yogyakarta belakangan ini memakan korban hingga terluka.

Baca Juga: Update Minecraft Pocket Edition Gratis, Ini Link Download yang Resmi untuk Smartphone

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo mengungkapkan jika klitih menjadi permasalahan yang perlu segera diselesaikan.

"Dari beberapa kasus yang terjadi, anak-anak ini rata-rata masih kurang edukasi, terutama akibat dari perbuatan itu sendiri yang bisa berurusan dengan hukum. Jika anak-anak yang punya energi lebih ini diarahkan pada hal-hal positif, tentu akan sangat bagus," ungkap Kustini.

Menurutnya, remaja usia produktif punya kesempatan untuk menjadi anak kreatif dengan berikan kesempatan untuk terlibat dalam berbagai kegiatan.

Kustini enggan menyebutkan jika pelaku klitih adalah anak-anak yang nakal. Menurutnya, mereka adalah anak yang kreatif hanya saja perlu diarahkan.

Baca Juga: 35 Tempat Wisata di Jogja yang Bisa Dikunjungi Wisatawan Saat PPKM Level 2

"Bukan kenakalan anak-anak, remaja, tapi kreativitas, hanya kreativitas itu butuh diarahkan," katanya.

Kustini sepakat, jika tindakan klitih merupakan tindakan kriminal yang tidak dibenarkan dalam norma masyarakat maupun hukum. 

"Sebenarnya ini perlu kepekaan dari orang tua juga. Aktifitas anak di atas jam 21.00 Wib itu ngapain aja perlu dipantau dan harus tegas juga kalau hanya untuk main atau nongkrong. Karena kalau dari keluarga saja istilahnya membiarkan, tentu ini tidak akan selesai," jelas Kustini.

Baca Juga: Link Nonton Harry Potter Gratis Sub Indo, Perayaaan 20 Tahun Return To Hogwarts

Untuk menunjang tersalurkannya jiwa kreatif dan tidak bisa diam anak remaja, Kustini menyebut fasilitas wifi gratis padukuhan dan sport center di tiap Kapanewon akan menjadi solusi dari penanganan klitih jangka menengah.

"Dengan adanya wifi gratis dan sport center ini, bakat dan minat remaja lebih bisa disalurkan. Bisa dengan berolahraga, atau belajar berbagai hal yang ditunjang dengan wifi gratis ini. Jadi dua program ini salah satunya terintegrasi juga pada mengembangkan bakat dan minat remaja agar tidak disalurkan pada perilaku yang menyimpang," tambah Kustini.***

Editor: Galih Wijaya

Tags

Terkini

Terpopuler