KABAR JOGLOSEMAR – Dokter Tirta Mandira Hudhi baru-baru ini menanggapi pertanyaan netizen soal fenomena ‘dicovidkan’ yang dipercaya kerap terjadi.
Di tengah masa pandemi yang merajalela, memang semakin banyak hoax-hoax yang beredar.
Masyarakat kini mulai meragukan kebenaran klaim rumah sakit bila memang mereka positif Covid-19.
Baca Juga: Sempat Disebut Renggang dengan Nia Ramadhani, Chaca Frederica Justru Bongkar Ini
Hal tersebut karena kebanyakan mereka merasa tidak mengalami gejala-gejala Covid-19, namun gejala penyakit lain, namun ternyata dinyatakan positif.
Di Twitter, salah seorang warganet pun bertanya kepada Dokter Tirta terkait kebenaran berita soal ‘dicovidkan’ ini.
“Soal informed consent yang diminta ketika masuk ER/IGD apabila nantinya bergejala covd 19 akan diisolasi, apa mungkin ini yang kemudian sering diplesetkan jadi di-covid-kan, mohon penjelasannya,” tanya netizen tersebut.
Baca Juga: Aburizal Bakrie Sampaikan Pesan Khusus kepada Anak dan Menantu Usai Ditangkap Polisi
Rupanya, Dokter Tirta pun menjawab. Ia mengiyakan bahwa informed consent itulah yang selama ini dikira masyarakat sebagai dicovidkan.
“Tepat. Yang d plesetkan itu informed consent. Yg istilahnya "dicovidkan"” balas Dokter Tirta dikutip Kabar Joglosemar.com dari akun Twitter @tirta_hudhi.
Sejak awal pandemi, dokter sekaligus pengusaha asal Solo ini termasuk salah satu dokter yang vokal menyuarakan edukasi Kesehatan kepada masyarakat luas.
Baca Juga: Bertengkar Jelang Menikah, Rizky Billar dan Lesty Tidak Kontakan 3 Hari
Menurut Dokter Tirta, selama ini masyarakat salah paham. Tidak ada istilah dicovidkan. Hasil tes rumah sakit biasanya akurat dan memang bila dinyatakan positif berarti memang positif.
Lewat akun media sosialnya, ini bukan kali pertama Dokter Tirta membantah hoax-hoax yang beredar terkait Covid-19 ini.***
Sumber: