Peringati Hari Lahir Pancasila, Presiden Jokowi : Waspada dengan Rivalitasi Ideologi

1 Juni 2021, 18:46 WIB
Presiden Jokowi /tangkapan layar Twitter @jokowi

KABAR JOGLOSEMAR - Setiap tanggal 1 Juni bangsa Indonesia memperingati hari lahir Pancasila.

Pada peringatan hari lahir Pancasila pada hari Selasa, 1 Juni 2021, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan agar mewaspadai adanya rivalitas antarideologi.

Rivalitas itu, menurut Presiden Jokowi, terjadi di era globalisasi di mana interaksi antar negara di dunia sangat mudah dan cepat.

Baca Juga: Teman Korban Tenggelam di Pantai Ngluwen, Gunungkidul: Para Korban Sedang Mencuci Peralatan Camping

Hal ini mendorong terjadinya peningkatan rivalitas dan kompetisi dalam berbagai hal, di antaranya rivalitas antarnilai-nilai, antarpandagan dan antarideologi.

Karena itu, Presiden Jokowi meminta masyarakat agar mewaspadai rivalitas ideologitransnasional tersebut yang cenderung meningkat,bahkan memasuki berbagai lini kehidupan masyarakat dengan berbagai cara dan strategi.

Menurut Presiden Jokowi, hal ini juga dipicu oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dikatakan, meski Pancasila telah menyatu dalam kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia, namun tantangan yang dihadapi ideologi Pancasila sebagai dasar dan falsafah hidup bangsa Indonesia tidak mudah.

Salah satu tantangan yang dihadapi saat ini dan di masa-masa mendatang adalah adanya rivalias antarideologi yang semakin meningkat.

Baca Juga: Perseteruan Kian Memanas, Alvin Faiz Mengaku Hancur dan Depresi

Menurut Presiden Jokowi yang dilansir Kabar Joglosemar dari kominfo.go.id pada Selasa, 1 Juni 2021, revolusi industri 4.0 sudah menyediakan berbagai kemudahan dalam berinteraksi, berdialogo dan berorganisasi dalam skala luas di lintas negara. Bahkan saat konektivitas 5G melanda dunia, maka interaksi antardunia pun akan semakin mudah dan cepat.

Dengan kemudahan ini, menurut Presiden Jokowi, bisa dimanfaatkan oleh ideolog-ideolog transnasional radikal guna merambah hingga pelosok Indonesia, seluruh kalangan dan ke semua usia, tanpa mengenal lokasi dan waktu.

Kecepatan ekspansi ideologi transnasional radikal bisa melampaui standar normal ketika memanfaatkan disrupsi teknologi ini.

Guna menghadapi hal itu, menurut Presiden Jokowi, upaya perluasan dan pendalaman nilai-nilai Pancasila tidak bisa dilakukan dengan cara-cara biasa.

Namun, sangat diperlukan cara-cara baru yang luar biasa dengan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama revolusi industri 4.0.

Baca Juga: Sinopsis Drakor ‘Hotel Del Luna’, Tayang di NET TV 3 Hari Lagi

Selain itu, Pancasila harus menjadi fondasi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkeindonesiaan. Untuk itu, Presiden Jokowi mengajak seluruh aparat pemerintahan, tokoh agama, tokoh masyarakat, para pendidik, kaum profesional, generasi muda Indonesia dan seluruh rakyat Indonesiaagar bersatu-padu dan bergerak aktif memperkokoh nilai-nilai Pancasila dalam mewujudkan Indonesia maju yang kita cita-citakan.***

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani

Tags

Terkini

Terpopuler