KABAR JOGLOSEMAR - Puasa identik dengan tidak makan dan tidak minum sejak imsak hingga adzan Maghrib, inilah yang orang awam biasanya pahami.
Tahukah Anda bahwa puasa tidak hanya menahan diri untuk tidak makan dan minum tapi juga ada hal-hal lain yang membatalkan puasa yang harus dijauhi.
Oleh karena itu, ketahuilah rukun puasa dan syarat wajib puasa agar ibadah di bulan Ramadhan ini menjadi sah.
Baca Juga: Selain 'Habis Gelap Terbitlah Terang', Ini Kutipan Bersejarah dari Kartini yang Bisa Jadi Inspirasi
Baca Juga: (G) I-DLE Akan Comeback Tanpa Soojin usai Kontroversi Kasus Bullying
Rukun Puasa
Rukun puasa adalah tindakan, urutan, atau kegiatan yang wajib dikerjakan dalam melaksanakan ibadah puasa guna mencapai sah nya ibadah tersebut.
Oleh karena itu, rukun puasa adalah hal yang wajib dikerjakan sesuai urutan, tidak boleh dibolak-balik agar ibadah puasa kita dianggap sah.
Jika tidak dikerjakan maka ibadah puasa menjadi tidak sah. Rukun puasa ada 2 yakni, niat dan menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa.
Baca Juga: Taemin SHINee Akan Gelar Konser Solo Bulan Mei 2021
Baca Juga: Bicara Empat Mata dengan Ibu Kandung Betrand Peto, Ruben Onsu: Ada Trauma dan Benci
1. Niat dalam puasa
Niat wajib diucapkan, baik di dalam hati maupun dengan lisan yang merupakan usaha dengan sadar dan sengaja mengerjakan puasa.
Untuk konteks puasa wajib Ramadhan, maka niat wajib ini dibaca atau diucapkan dari sebelum terbit fajar
2. Menahan diri dari segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa
Rukun kedua adalah menahan diri tidak hanya dari lapar dan haus tapi juga banyak hal, seperti nafsu birahi, emosi, berkata kotor, dan sejenisnya.
Baca Juga: Lisa BLACKPINK Cerita Perasaannya ketika Sang Kakek Meninggal di Hari Ulang Tahunnya
Baca Juga: Kerap Dijodohkan dengan Billy Syahputra, Memes Prameswari: Aku yang Penting Satu Visi, Satu Iman
Syarat wajib puasa
Sama halnya dengan rukun, syarat wajib puasa juga wajib dipenuhi terlebih dahulu agar puasa menjadi sah dan pahalanya diterima Allah SWT.
Syarat wajib puasa adalah sebagai berikut:
Beragama Islam.
Telah baligh;
Berakal Sehat (tidak gila atau mabuk).
Suci dari haid dan nifas.
Muqim (berada di tempat tinggal bukan musafir.
Mampu berpuasa dan tidak udzur.***