Menteri Agama: Aksi Pengeboman Itu Jauh dari Ajaran Agama Apapun

29 Maret 2021, 11:46 WIB
Ilustrasi bom/Indonesia diramalkan akan terjadi peristiwa besar di 2021. /Freepik

KABAR JOGLOSEMAR - Aksi peledakan bom yang diduga dilakukan di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan pada hari Minggu pagi 28 Maret 2021 merupakan tindakan keji.

Dan aksi itu menodai ketenangan hidup bermasyarakat dan jauh dari ajaran agama apapun. Karena itu, Menag Yaqut Cholil Qoumas mengutuk keras aksi tersebut.

Baca Juga: Cara Cek Hasil Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 16 Agar Cepat Cair di Laman www.prakerja.go.id  

“Apa pun motifnya, aksi ini tidak dibenarkan agama karena tidak hanya berdampak pada diri sendiri, tapi juga sangat merugikan orang lain,” kata Menag Yaqut Cholil Qoumas dalam pernyataan sikap yang dikutip Kabar Joglosemar dari laman kemenag.go.id pada hari Senin 29 Maret 2021.

Menag Yaqut Cholil Qoumas pun berharap agar kepolisian dan aparat yang berwenang segera mengungkap latar belakang aksi kekerasan yang dilakukan di dekat tempat ibadah ini.

Selain itu, Menag meminta aparat agar bisa mengungkap tuntas aktor-aktor yang terlibat dalam aksi keji ini.

"Aksi yang dilakukan pengebom bunuh diri tidak dilakukan tunggal. Sebab seringkali para pelaku digerakkan oleh jaringan namun mereka bekerja dalam senyap dan rapi," kata Menag.

Dikatakan, kepolisian perlu meningkatkan keamanan di tempat-tempat ibadah sehingga masyarakat bisa semakin tenang dan khusyuk dalam menjalankan ibadah.

Selain itu, Menag mengimbau para tokoh agama agar terus meningkatkan pola pengajaran agama secara baik dan menekankan pentingnya beragama secara moderat.

Baca Juga: Kilang Minyak Pertamina di Indramayu Terbakar, Api Terlihat dari Jarak 5 KM

Menag mengingatkan bahwa agama apa pun mengajarkan umatnya untuk menghindari aksi kekerasan.

Karena selain tidak ada dalam ajaran agama apapun, kekerasan juga akan menggerus nilai-nilai kemanusiaan dan pasti merugikan banyak pihak.

"Kekerasan inilah yang rawan mengoyak tatanan kehidupan masyarakat yang sudah terbina dengan rukun dan baik," kata Menag Yaqut Cholil Qoumas.

Ia pun mengajak semua pihak agar mengutamakan jalan damai dalam menghadapi persoalaan seperti dengan dialog, diskusi, silaturahmi dan sebagaianya. Dengan cara itu, maka diyakini akan mampu memecahkan masalah yang dihadapi. Selain itu tidak ada pihak yang merasa dirugikan atau menjadi korban dari kekerasan.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo,MUI dan berbagai pihak juga mengutuk keras akisi teror bom di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan itu.

Menurut mereka, aksi tersebut tidak ada hubungannya dengan agama manapun yang diakui di Indonesia karena semua agama tidak mengajarkan kekerasan seperti itu.

Baca Juga: Kena Skandal, 5 Drama Korea Ini Terpaksa Batal Tayang

Seperti diketahui, akibat ledakan bom di depan Gereja Katedral Makassar pada hari Minggu pagi 28 Maret 2021, sejumlah orang dilaporkan terluka.

Saat kejadian, sebagian umat sedang beribadah di dalam Gereja Katedral.***

 

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani

Tags

Terkini

Terpopuler