Korea Selatan Laporkan 1.030 Kasus Positif Corona Baru dalam Sehari

13 Desember 2020, 14:36 WIB
Ilustrasi corona. /Pixabay/cromaconceptovisual

KABAR JOGLOSEMAR - Kabar mengejutkan soal kasus corona baru datang dari Korea Selatan. Pasalnya, dalam sehari jumlah penambahan kasus positif corona mencapai angka fantastis.

Korea Selatan melaporkan adanya 1.030 kasus positif virus corona pada Minggu, 13 Desember 2020.

Baca Juga: Jangan Abai, Zona Merah Virus Corona Makin Luas

Baca Juga: 1,2 Juta Vaksin Corona Sudah Datang, Ini Pihak yang Jadi Prioritas Divaksin

Ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah Korea Selatan setelah sebelumnya berhasil mengendalikan pandemi corona.

Dikutip KabarJoglosemar dari Reuters, ini menjadi gelombang ketiga kasus corona di Korea Selatan yang harus dihadapi pemerintah.

"Dari kasus baru, 1.002 ditularkan secara lokal. Ini menjadikan total menjadi 42.766 infeksi dengan 580 kematian," kata Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea.

Perdana Menteri Chung Sye Kyun, mengatakan pengetatan lebih lanjut pembatasan jarak sosial alias social distancing ke tingkat tertinggi.

Hal ini menjadi salah satu cara yang praktis untuk menekan penyebaran virus corona di Korea Selatan.

Baca Juga: 82,1 Persen Pasien Positif Corona di Indonesia Dinyatakan Sembuh

Sebelumnya, Korea Selatan dipuji atas keberhasilannya untuk menekan penyebaran virus corona tanpa memberlakukan lock down.

Diketahui, Korea Selatan mengandalkan contact tracing dan uji swab ketika kasus pertama positif corona ditemukan pada Januari 2020.

Pada hari Sabtu, Korea Selatan melaporkan 950 infeksi baru, yang mendorong Presiden Moon Jae-in untuk memerintahkan mobilisasi polisi, personel militer, dan dokter medis umum untuk memblokir penyebaran, yang disebutnya sebagai "darurat".

Baca Juga: DIY Catat Rekor Terbaru Kasus Positif Corona Harian

Baca Juga: Ini 10 Provinsi dengan Kenaikan Kasus Corona Tertinggi

Seoul Raya berada di bawah batasan level 2.5. Meningkatkannya menjadi 3, yang tertinggi dari lima tingkat, akan membutuhkan sekolah untuk beralih ke pembelajaran jarak jauh, hanya mengizinkan pekerja penting di kantor dan melarang pertemuan lebih dari 10 orang.***

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler