KABAR JOGLOSEMAR - Negara Prancis masih menjadi perbincangan oleh berbagai negara termasuk Indonesia. Bahkan, muncul seruan untuk boikot produk dan merek dari Prancis.
Rupanya, seruan boikot ini terjadi dipicu oleh pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron yang memberikan komentar terakit peristiwa pemenggalan yang dialami oleh Samuel Paty, seorang guru sejarah di Prancis.
Menurut Macron, apa yang dilakukan oleh Paty adalah salah satu bentuk kebebasan bereskpresi.
Baca Juga: Heboh Boikot Prancis, Mantan Menkeu Turki Sebut Erdogan Kekanak-kanakan, Ini Sebabnya
"Salah satu warga kami dibunuh hari ini karena dia mengajarkan murid-muridnya tentang kebebasan berekspresi," ucap Macron, dikutip KabarJoglosemar.com dari Reuters.
Selain itu, Macron juga mengeluarkan pernyataan soal Islam yang menyinggung umat Muslim.
"Islam adalah agama yang sedang mengalami krisis saat ini, di seluruh dunia," ungkap Macron.
Baca Juga: Arie Untung Boikot Produk Prancis dan Ajak Masyarakat Beli Produk UMKM Lokal
Menurut Macron, pemenggalan guru sejarah tersebut merupakan serangan teroris Islam. Macron juga menuduh Muslim bersikap separatis.
Samuel Paty diketahui menampilkan gambar kartun Nabi Muhammad di kelasnya. Ia kemudian diserang pada 26 Oktober 2020 dan dibunuh karena menampilkan gambar kartun Nabi Muhammad SAW tersebut.