Network
Sebelum keberangkatannya menuju desa tempat KKN, Widya sebenarnya sudah diperingatkan oleh ibunya dengan kata-kata "Air selalu mengalir ke Timur, di Timur semua hal berkumpul, dari yang baik sampai yang buruk hingga yang paling buruk".
Kata-kata yang diutarakan ibu widya tersebut merupakan pepatah jawa sebagai peringatan untuk Widya.
Widya, Nur, Ayu, Bima, Anton dan Wahyu akhirnya berangkat menuju desa tempat mereka akan KKN.
Baca Juga: Rest In Peace Pele: Sang Legenda Sepak Bola Brasil Tutup Usia
Berbagai kejadian ganjil pun hadir mulai dari perjalanan mereka menuju desa dengan sebutan Desa Penari tersebut.
Setelah beberapa hari tinggall di Desa Penari, berbagai teror pun bermunculan, mulai dari terdengar suara gamelan dan penampakan sosok penari cantik yang mulai mengganggu Nur dan juga Widya. Sosok tersebut merupakan "Badarawuhi".
Kejadian lebih menyeramkan pun terjadi saat salah satu dari keenam mahasiswa KKN itu terjerat perjanjian dengan sang penari, sehingga mereka terancam tidak bisa pulang dengan selamat dari desa yang dikenal dengan sebutan Desa Penari.
Baca Juga: Hotel dan Penginapan Dekat Malioboro dengan Harga Murah: Mulai Rp 100 ribuan
Berbeda dengan film pertamanya, ‘KKN di Desa Penari: Luwih Dowo Luwih Medeni’ ini terdapat tambahan adegan film Sewu Dino yang berdurasi 12 menit. Sewu Dino sendiri berasal dari bahasa Jawa yang artinya seribu hari.
Untuk nonton film ‘KKN di Desa Penari: Luwih Dowo Luwih Medeni’, Anda bisa nonton dengan klik link berikut ini.
