KABAR JOGLOSEMAR - Genjer-genjer merupakan salah satu judul lagu karya seniman asal Banyuwangi, Muhammad Arief.
Lagu Genjer-genjer populer pada tahun 1940. Adapun lagu Genjer-genjer dibuat dengan Bahasa Osing atau Bahasa Daerah Banyuwangi.
Syair Genjer-genjer memiliki makna yang menceritakan nasib masyarakat kala itu.
Baca Juga: Pernah Tolak Bayaran 64 Juta untuk Peran Squid Game, Wanita Ini Akui Menyesal
Baca Juga: Boneka Squid Game Ngomong Apa? Berikut Penjelasan Lengkapnya
Namun demikian, sejak Orde Baru, Genjer-genjer menjadi salah satu lagu yang dinilai identik dengan PKI. Hal tersebut masih melekat di masyarakat hingga saat ini.
Pada masa Orde Baru, segala bentuk seni termasuk lagu Genjer-genjer menjadi sensi yang dinilai berbau PKI.
Berikut ini adalah syair atau lirik lagu Genjer-genjer Versi Bahasa Osing Banyuwangi:
Génjér-génjér nong kedokan pating kelélér,
Génjér-génjér nong kedokan pating kelélér,
Emaké thulik teka-teka mbubuti génjér,
Emaké thulik teka-teka mbubuti génjér,
Ulih sak tenong mungkur sedhot sing tulih-tulih,
Génjér-génjér saiki wis digawa mulih.