KABAR JOGLOSEMAR – Drama Penthouse 3 sempat dikritik karena gunakan video tragedy runtuhnya gedung Gwangju dalam salah satu scene. Terkait hal itu, tim produksi Penthouse 3 minta maaf.
Sebelumnya di Penthouse 3 episode 13, salah satu scene yang melaporkan Joo Dan Tae (diperankan oleh Uhm Ki Joon) menghancurkan Hera Palace dengan bom dan membuat bangunan hancur ternyata menggunakan adegan dari tragedi dalam klip berita dan dimasukkan dalam drama.
Adapun klip yang digunakan di Penthouse 3 dalam adegan itu ialah peristiwa runtuhnya gedung Gwangju tahun 2021 dan gempa bumi Pohang tahun 2017.
Baca Juga: Penthouse 3 Dikecam karena Gunakan Video Asli Runtuhnya Gedung Gwangju di Drama
Dilansir dari Soompi, setelah dikecam banyak pihak, tim produksi drakor SBS itu pun menyampaikan permintaan maaf mereka melalu keterangan yang dirilis pada 4 September 2021.
“Kami telah mengkonfirmasi bahwa cuplikan yang tidak pantas dari kecelakaan runtuhnya gedung Gwangju dan gempa Pohang digunakan dalam beberapa adegan dari episode drama Jumat SBS The Penthouse 3 yang tayang pada 3 September,” ujar mereka mengkonfirmasi.
“Kami dengan tulus meminta maaf kepada para korban dan keluarga dari kecelakaan runtuhnya gedung Gwangju dan gempa bumi Pohang serta kepada semua pemirsa,” imbuh mereka.
Terkait kontroversi drama Penthouse 3 itu, mereka berencana mengedit bagian yang menimbulkan polemik itu.
“Setelah masalah teridentifikasi, kami mulai menghapus adegan dari tayangan ulang dan layanan VOD. Selain itu, kami akan melakukan yang terbaik untuk mencegah pengulangan dengan menyelidiki mengapa rekaman ini digunakan melalui penyelidikan internal,” ungkap mereka lagi.
Sebagaimana diketahui, tragedi runtuhnya gedung Gwangju terjadi di lokasi pembangunan kembali dan pembongkaran di Hak-dong, Dong-gu, Gwangju pada bulan Juni. Kejadian tragis yang terjadi di Korea Selatan itu menelan sebanyak 17 korban jiwa.
Baca Juga: Kalah Jago Bahasa Inggris dari RM, Suga Tak Jadi Tulis Lirik Lagu Butter
Akibat penggunaan video asli tersebut, drama Korea Penthose 3 menuai kritik karena kontennya dinilai provokatif. ***