KABAR JOGLOSEMAR – Kafe bernama Plate D di Korsel akhirnya memberikan klarifikasi atas unggahannya yang mencatut nama BTS.
Disebut menggunakan kata-kata tidak pantas untuk BTS, kafe tersebut pun angkat bicara melalui pernyataan resminya.
“Kami mohon maaf atas keterlambatan menyampaikan permintaan maaf ini kepada Anda. Kami ingin mengklarifikasi mengapa kami membagikan kisah Instagram yang mengatakan, 'Bangtan Coin.' Kami meyakinkan Anda bahwa kami tidak bermaksud untuk tidak menghormati siapa pun dengan cara apa pun,” ungkap Plate D dikutip Kabar Joglosemar.com dari laman Koreaboo.
Baca Juga: Trending di Twitter, Ini 10 Fakta Unik Suho EXO
Awalnya Jin dan RM yang menyelenggarakan siaran live broadcast sambil mukbang makan beberapa makanan manis.
Sandwich dan kue yang mereka makan rupanya berasal dari café tersebut, Plate D. Pada intinya baik RM maupun Jin memuji cita rasa makanan itu.
Plate D pun bangga dan mengunggah foto ketika keduanya menggelar live broadcast tersebut.
Baca Juga: Dianggap Hina BTS, Cafe di Korea Selatan Kena Hujatan ARMY
Di caption, Plate D menulis, “JMT” seperti yang dikatakan RM, dan juga “LOLOLOL THE BANGTAN COIN” dikutip Kabar Joglosemar.com dari laman Koreaboo.
Di Korea, kata bahasa Inggris “koin” terutama bila digunakan dalam kombinasi dengan kata lain di depannya berarti “memukul jackpot.”
Namun, seiring waktu, frasa "mengendarai koin (orang/benda)" secara umum dianggap negative dan lebih berkaitan dengan mengejar pengaruh dan mencoba memeras ketenaran dan uang apa pun dari kata yang terkait.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 22 Agustus 2021: Kesaksian Ricky Jadi Penolong Elsa, Nino Salah Paham
Oleh karena itu, unggahan tersebut pun menjadi viral dan dihujat oleh ARMY karena dianggap menghina dan melecehkan BTS.
Meskipun telah memberikan klarifikasi dan minta maaf, namun justru semakin memicu kontroversi.
ARMY menyadari bahwa produk-produk Plate D beberapa kali pernah muncul bersama BTS. Mereka menduga adanya Kerjasama antara café tersebut dengan agensi BTS, HYBE Labels. Namun, Plate D membantah.***