6 Kesalahan dalam Olahraga Lari, Bukan Soal Kecepatan

- 10 September 2020, 15:40 WIB
Ilustrasi olahraga lari. *Pexels
Ilustrasi olahraga lari. *Pexels /Pexels/

KABAR JOGLOSEMAR - Lari adalah olahraga yang disenangi banyak orang lantaran mudah untuk dilakukan. Meskipun begitu, masih banyak yang tidak tahu bahwa jenis olahraga satu ini tidak akan efektif jika dilakukan dengan cara yang salah.

Sebab masih ada yang melakukan kesalahan saat berlari, tak heran ada orang merasa nyeri pada tubuh, cedera otot, luka pada kaki dan lain-lain. Oleh karena itu, tips olahraga aman harus kamu ketahui agar tidak mengalami hal-hal tersebut.

Apa saja kesalahan yang harus kamu sadar saat berlari? Cek di bawah ini.

Baca Juga: Tato Artis TikTok Fillipina, Bella Poarch Picu Debat Rasisme antara Korea dan Filipina

1. Endurance first, speed follows

Para pelari akan berpikir bahwa kecepatan dalam berlari itu penting padahal jika daya tahan atau endurance membaik maka kecepatan akan mengikuti. Maka berlarilah dengan rutin misalnya seminggu tiga sampai empat kali dengan durasi 30 menit.

Hal itu lumrah kamu dengar dengan kata jogging atau easy run.

2. Apparel yang salah

Gunakan pakaian yang tertutup yang bisa melepas panas lebih cepat. Jika pakaian tidak mendukung, maka tubuh akan semakin panas yang membuat performance semakin turun.

Baca Juga: Kebakaran Hutan California, Ribuan Orang Terpaksa Mengungsi

3. Sepatu lari

Selain apparel, pilihlah sepatu khusus untuk berlari guna menghindari cedera saat berlari di arena yang rawan. Hal tersebut didukung oleh fakta bahwa saat berlari beban tubuh menjadi tiga kali lipat.

Ikat pula tali sepatu dengan tidak terlu ketat atau longgar, minimal ada jarak antara ujung jari dengan sepatu supaya tidak terasa benturan saat berlari.

4. Effort yang berlebihan

Sebetulnya lari adalah sebuah aktivitas purba yang sudah ada sejak zaman dulu. Berlari adalah bagian dari aktivitas manusia sehingga dibutuhkan rileks. Tangan, pundak dan wajah jangan dibuat terlalu tegang.

Hal tersebut supaya saat berlari otot tetap stabil dan daya tahan terjaga.

Baca Juga: Realme 7 dan Realme 7i Segera Meluncur Bulan Ini, Intip Spesifikasi Beserta Harganya

5. Berlari setiap hari

Setelah berlari tubuh akan memproduksi hormon endorphin atau hormon kesenangan. Para pelari pun memanfaatkannya setiap hari padahal hal tersebut sebenarnya keliru. Sebaiknya, cukuplah berlari tiga sampai emapat kali dalam semiggu.

6. Makan suka-suka

Setelah berolahraga manusia akan merasa lapar dan makan dengan suka-suka. Hal tersebut berlangsung 30-60 menit setelah berolahraga atau yang disebut dengan istilah golden window.

Waktu tersebut tubuh merasa sedang rakus-rakusnya menyerap segala nutrisi. Oleh karena itu, isilah tubuh dengan yang nutrisi yang baik, seperti karbohidrat dan protein supaya esok harinya akan lebih bugar.***

 

Editor: Sunti Melati

Sumber: YouTube Sobat Dosen


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah