Orang-Orang yang Terbebas dari Siksa Kubur, Salah Satunya yang Rajin Membaca Surat Al-Mulk

- 22 Agustus 2020, 07:00 WIB
Ilustrasi Siksaan tidak salat
Ilustrasi Siksaan tidak salat /

KABAR JOGLOSEMAR – Salah satu bentuk keimanan manusia kepada Allah SWT adalah meyakini bahwa kematian itu ada. Sebagian besar manusia takut akan datangnya kematian karena pada saat itu tiba semua amalan dan perbuatan manusia akan diperhitungankan.

Dikutip oleh kabarjoglosemar.com dari islam.nu, Rasulullah SAW menceritakan bahwa jenazah baik muslim maupun non-muslim ketika dikebumikan akan didatangi oleh malaikat Munkar dan Nakir.

Manusia akan ditanyai perihal ketuhanan, kenabian, kitab suci, dan lain sebagainya di dalam kuburnya.

Baca Juga: Bulan Muharram, Umat Islam Jangan Menganiaya Diri Sendiri

Hal itu termaktub sebagaimana hadits riwayat Imam Bukhari, Abu Dawud, dan An-Nasa’i dari sahabat Anas bin Malik RA:

عن أنس بن مالك رضي الله عنه أنه حدثهم أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال إن العبد إذا وضع في قبره وتولى عنه أصحابه وإنه ليسمع قرع نعالهم أتاه ملكان فيقعدانه فيقولان ما كنت تقول في هذا الرجل لمحمد صلى الله عليه وسلم فأما المؤمن فيقول أشهد أنه عبد الله ورسوله فيقال له انظر إلى مقعدك من النار قد أبدلك الله به مقعدا من الجنة فيراهما جميعا قال قتادة وذكر لنا أنه يفسح له في قبره ثم رجع إلى حديث أنس قال وأما المنافق والكافر فيقال له ما كنت تقول في هذا الرجل فيقول لا أدري كنت أقول ما يقول الناس فيقال لا دريت ولا تليت ويضرب بمطارق من حديد ضربة فيصيح صيحة يسمعها من يليه غير الث

Artinya, “Dari sahabat Anas bin Malik RA, ia menceritakan kepada mereka, Rasulullah SAW bersabda, ‘Sungguh jika seseorang telah diletakkan di kuburnya lalu para sahabatnya telah berpaling darinya di mana ia masih mendengar suara jejak sandal mereka, dua malaikat mendatangnya dan mendudukkannya lalu berkata kepadanya, ‘Apa yang pernah kau katakan tentang laki-laki yang bernama Muhammad SAW?’ Jika ia adalah seorang mukmin, maka ia akan menjawab, ‘Aku bersaksi, sungguh ia hamba dan utusan Allah SWT.’ Keduanya akan berkata kepadanya, “Lihatlah Allah telah mengganti tempat dudukmu dari api neraka menjadi surga. Ia pun diperlihatkan kepada kedua tempat duduk itu.’ – Qatadah berkata, ia menyebutkan kepada kami bahwa ia kemudian dilapangkan kuburnya, lalu kembali meneruskan hadits sahabat Anas bin Malik RA – ‘Tetapi jika ia adalah orang munafik atau kafir, ia akan ditanya juga, ‘Apa yang pernah kau katakan terkait laki-laki ini (Nabi Muhammad SAW)?’, maka ia akan menjawab, ‘Aku tak tahu, aku ucapkan apa yang dikatakan orang-orang saja.’ Kedua malaikat itu bertanya kembali, ‘Apakah engkau tidak mengerti atau tidak membaca?’ Ia kemudian dipukul sekali dengan gada besi. Ia menjerit sekeras-kerasnya. Siapa pun yang ada di sekitarnya mendengar jerit kesakitan tersebut kecuali jin dan manusia,’” (HR Bukhari, Abu Dawud, dan An-Nasa’i). Semoga kita semua termasuk mereka yang terbebas dari siksa kubur yang sangat mengerikan. Wallahu a’lam. (Alhafiz Kurniawan)

Meskipun sudah ditentukan demikian, Allah SWT yang maha pemurah memberikan karunia-Nya bagi mereka yang dikecualikan untuk bebas dari siksa kubur, sebagaimana disebutkan berikut ini:

قوله (وأنهم يسألون) عن ربهم ودينهم ونبيهم (بعد دفنهم في قبورهم) أو محال استقرارهم (إلا جماعة مخصوصين) فلا يسألون منهم الشهيد والمرابط يوما وليلة في سبيل الله ومن مات يوم الجمعة أو ليلتها وابتداء ليلة الجمعة من زوال يوم الخميس ومن لازم قراءة سورة الملك في كل ليلة من وقت العلم ولا يضرك الترك في بعض الأحيان لعذر والمبطون أي من اجتمع في بطنه ماء أصفر

Artinya: “(Mereka akan diinterogasi) tentang tuhan, agama, dan nabi mereka (setelah dimakamkan di kubur) atau tempat tetap mereka (kecuali sekelompok orang tertentu) sehingga mereka tidak diinterogasi. Mereka yang dikecualikan adalah mereka yang mati syahid, mereka yang berjaga di perbatasan musuh sehari semalam di jalan Allah, mereka yang meninggal di hari atau malam Jumat – malam Jumat terhitung sejak gelincir matahari (sesaat sebelum Zuhur) hari Kamis–, mereka yang melazimkan Surat Al-Mulk pada setiap malam sejak ia mengetahuinya – Tidak masalah meninggalkan amalan Al-Mulk pada malam tertentu karena uzur-, dan mereka yang mati karena sakit perut, yaitu mereka yang di perutnya terdapat cairan kuning,” (Lihat Syekh M Nawawi, Tsimarul Yani‘ah fir Riyadhil Badi‘ah, [Indonesia, Daru Ihyail Kutubil Arabiyyah: tanpa tahun], halaman 11).

Halaman:

Editor: Sunti Melati

Sumber: islam.nu


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x