"Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan," (QS al-Qadr ayat 4-5).
Umat muslim pun memburu keberkahan dan meningkatkan ibadahnya demi bisa mendapatkan malam Lailatul Qadar.
Bagi wanita haid tetap bisa melakukan amalan agar bisa mendapatkan malam Lailatul Qadar. Hal ini sudah diatur oleh para ulama.
Baca Juga: INSTALL GTA 5 Bisa lewat Smartphone Android, Unduh Aplikasi Gratis Berikut, Asli 100 Persen
Pada buku Lathaif Al-Ma’arif, dikisahkan percakapan jumhur ulama’ mengenai penggapaian Lailatul qadar bagi wanita haid, nifas, dan orang yang tidur.
Jubair pernah bertanya pada Adh-Dhahak mengenai itu, beliau pun menjawab, “Iya mereka tetap bisa mendapatkan bagian. Setiap orang yang Allah terima amalannya akan mendapatkan bagian lailatul qadar,” (Lathaif Al-Ma'arif, hlm.341).
Berdasarkan keterangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa wanita haid atau dalam keadaan hadats besar lainnya, masih berhak untuk memburu malam Lailatul Qadar.
Di malam-malam terakhir bulan Ramadhan, wanita haid ia dilarang untuk sholat, puasa, maupun i'tikaf.