Doa Ketika Dipuji Orang Lain dalam Islam

- 24 September 2021, 21:39 WIB
Ilustrasi orang sedang sholat
Ilustrasi orang sedang sholat /Pixabay

KABAR JOGLOSEMAR- Pujian merupakan pengakuan atas rasa kagum atau senang juga penghargaan dari keunggulan atau kebaikan seseorang. Umumnya pujian diucapkan ketika seseorang sukses dalam suatu hal.

Pada dasarnya semua orang menyukai segala bentuk pujian karena hal tersebut membuat nama kita semakin terangkat.

Baca Juga: 6 Perilaku Manusia yang Dibenci Kucing,Pencinta Kucing Wajib Tahu!

Namun pujian itu sendiri dapat menjadi bumerang bagi diri sendiri. Ketika mendapat pujian tentunya kita merasa senang dan rasa senang itu akan mendatangkan pada kesombongan.

Padahal islam melarang umat muslim untuk sombong sebab sombong merupakan salah satu sifat iblis yang patut dihindari. Hanya Allah lah sesembahan yang patut untuk dipuji. Allah Ta’ala juga berfirman,

فَلَا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَى

“Jangan kalian memuji-muji diri kalian sendiri, karena Dia-lah yang paling tahu siapa yang bertaqwa.” (QS. an-Najm: 32).

Maka dari itu, jangan senang ketika dipuji sebab orang lain hanya melihat dari luarnya namun tidak mengetahui isi hati seseorang. Berikut doa ketika dipuji orang lain dalam sebuah hadits,

كان الرجل من أصحاب النبي – صلى الله عليه وسلم – إذا زُكِّي، قال اللَّهُمَّ لا تُؤَاخِذْنِي بِمَا يَقُولُونَ، واغْفِر لِي مَا لَا يَعْلَمُونَ واجْعَلْنِي خَيْراً مِمَّا يَظُنُّونَ

“Dulu ada seorang sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam, yang apabila dia dipuji mengucapkan, “Ya Allah, jangan Engkau menghukumku disebabkan pujian yang dia ucapkan, ampunilah aku, atas kekurangan yang tidak mereka ketahui. Dan jadikan aku lebih baik dari pada penilaian yang mereka berikan untukku.”

Baca Juga: Islam Izinkan Ghibah dalam 6 Kondisi Ini

Atau juga dapat membaca doa berikut,

الحمدلله الذي اظهر الجميل وستر القبيح

Alhamdulillah alladzi azhara al-jamila wa satara al-qabiha

“Segala puji bagi Allah, Zat yang menampakkan kebagusan dan menutup kejelekan”.

Dengan bacaan doa tersebut sepatutnya kita mengetahui bahwasannya kita adalah manusia lemah yang sama sekali tidak ada yang harus dibanggakan.

Justru sebagai seorang mukmin tetap terus berintropeksi diri atau bermuhasabah, selalu mengingat kesalahan yang diperbuat kemudian bertaubat dan menjadi pribadi yang lebih baik.

Sikap yang arif merupakan sikap sebaiknya dilakukan ketika mendapat pujian dari seseorang sehingga kita tidak bangga terhadap pujian tersebut namun merasa bahwa terdapat kekurangan pada diri sendiri yang tidak orang ketahui sehingga tidak pantas mendapat pujian tersebut.

Baca Juga: 5 Manfaat Bangun Pagi Menurut Islam, Didoakan Malaikat

Dengan mersa tidak pantas mendapat pujian tersebut dan terus berintropeksi diri maka akan terhindar dari bahayanya sombong. Hanya Allah lah tuhan yang pantas mendapat pujian dan bukan makhluknya yang lemah yang pantas mendapatkan pujian.***

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah