Berjemur Agar Dapat Vitamin D di Masa Pandemi Covid-19, Ini yang Perlu Diperhatikan

- 3 September 2021, 10:16 WIB
Ilustrasi berjemur untuk mendapatkan vitamin D
Ilustrasi berjemur untuk mendapatkan vitamin D /Pixabay.com/ Ulrike Mai

KABAR JOGLOSEMAR - Aktivitas berjemur baik untuk kesehatan terlebih mendapatkan vitamin D alami. Kebiasaan berjemur mulai banyak dilakukan ketika  masa pandemi Covid-19.

Hal ini dipercaya juga dapat membantu untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Meskipun berjemur bagus tetapi perhatikan efek buruknya bagi kulit. Dampak buruknya yang bisa terjadi pada kulit adalah kulit terbakar (sunburn). 

Dokter spesialis kulit dan kelamin dari Universitas Indonesia, dr. Susie Rendra, Sp.KK, FINSDV menyampaikan sunburn banyak muncul di masa pandemi Covid-19. Hal ini terjadi karena berjemur berlebihan atau durasinya terlalu lama.

Baca Juga: BPUM Rp1,2 Juta Cair September 2021 untuk 500 Ribu Pelaku UMKM, Buka Link Ini untuk Ambil Nomor Antrian

"Banyak pasien merasa butuh vitamin D dosis tinggi berpikir semakin lama berjemur akan semakin baik,” ungkapnya beberapa waktu lalu dilansir Kabar Joglosemar dari Antara.

“Iya, tetapi selama tidak terjadi sunburn, yang ditandai kulit mejadi merah, nyeri, terasa panas dan gatal bila disentuh, serta pada beberapa pasien muncul secara cepat dalam hitungan jam, kulit kering," jelas dokter Susie.

Apabila terjadi kulit terbakar maka pertolongan pertamanya adalah mengoleskan pelembap. Jangan mengaplikasikanya terlalu tipis.

Baca Juga: Bansos September 2021, Cek Penerima Lewat Link cekbansos.kemensos.go.id dan Aplikasi Cek Bansos

Pelembap dapat mengurangi gatal dan kering. Jika pertolongan pertama ini tidak membantu meredakan sunburn, maka perlu periksa ke dokter.

Halaman:

Editor: Sunti Melati

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x