KABAR JOGLOSEMAR - Pemerintah Indonesia akan memberlakukan pembelajaran tatap muka jika sudah dilakukan vaksinasi Covid-19.
Namun, keputusan masih dikembalikan lagi kepada orangtua dengan memperhatikan beberapa saat anak datang ke sekolah.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan jika sebanyak 8,5 persen dari jumlah total penderita Covid-19 merupakan anak-anak berusia di bawah 18 tahun.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 9 Juni 2021: Aldebaran Makin Berjasa, Elsa Kian Tersiksa Karena Ulah Ricky
Selain itu, biasanya gejalanya lebih ringan tetapi ada juga laporan pasien anak kritis. Angka kematian juha lebih sedikit. Dilansir Kabar Joglosemar dari Antara, ada berbagai penelitian yang dilakukan berbagai negara terkait risiko anak tertular Covid-19.
Hasilnya, risiko anak tertular Covid-19 lebil kecil daripada orang dewasa. Mereka yang diteliti antara lain berumur 9 tahun, 15 tahun dan 18 tahun.
Dokter spesialis anak, dr Tuty Mariana, SpA, dari Primaya Hospital Bekasi Timur mengungkapkan kluster sekolah muncul di sekolah-sekolah di berbagai negara lantaran gejalanya lebih sedikit.
Baca Juga: Mewah Bertabur Berlian, Intip Harga Cincin Tunangan Lesty Kejora dan Rizky Billar
Sakitnya juga tidak terlalu parah bahkan kasus positifnya kadang tidak terdekteksi. Tingkat penularan di kalangan remaja justru lebih tinggi. Tentu saja perlu kesadaran menerapkan protokol kesehatan.