Pupuk Organik Buatan Sendiri Dinilai Bisa Tingkatkan Kualitas Produk Pertanian

9 November 2020, 21:41 WIB
Ilustrasi menanam. /Pixabay.com/Free-Photos

KABAR JOGLOSEMAR - Para petani tak perlu khawatir bila harga pupuk kimia mahal bahkan kalau stoknya terbatas atau langka.

Sebab, para petani atau siapa pun bisa membuat pupuk organik sendiri. Bahan-bahannya pun mudah didapat.

Baca Juga: Contoh Ucapan Hari Pahlawan 10 November 2020 untuk Update Status Medsos

Bahkan kualitas pupuk organik buatan sendiri memiliki sejumlah keunggulan dibanding pupuk kimia. 

Apa saja keunggulan pupuk organik buatan sendiri?

Menurut Aris Klobik, Sekretaris Kelompok Tani Sido Luhur Cangkring, Tirtomoyo, Wonogiri, Jawa Tengah, beberapa keunggulan pupuk organik adalah

1. proses pembuatannya mudah
2. bahan bakunya mudah didapat
3. hasil panenan lebih meningkat
4. kualitas produk lebih bagus
5. membuat tanah semakin subur
6. biaya produksi lebih rendah.

Dan hal ini sudah dibuktikan oleh para petani anggota Kelompok Tani Sido Luhur.

"Rasa nasi dari beras/padi yang menggunakan pupuk organik lebih enak, pulen dan baunya wangi/harum. Karena itu, harga beras yang menggunakan pupuk organik lebih mahal yakni Rp 20.000 per kilogram," kata Aris Klobik yang dihubungi Kabar Joglosemar.com, Senin (9/11/2020). 

Menurut Aris Klobik, meski harga beras organik mahal namun tetap laku terjual. Karena pik harasar beras organik adalah warga kelas menengah ke atas.

Baca Juga: Aglonema, Sansivera, Janda Bolong, Alocasia Bisa Tumbuh Subur dengan 7 Pupuk Alami Tanaman Hias Ini

Selama ini, menurut Aris Klobik, pasar beras organik hasil produksi para petani anggota Kelompok Tani Sido Luhur adalah Jakarta yang dijual oleh para perantau asal Wonogiri. Selain itu, ke wilayah Solo raya, Jawa Tengah dan Magetan, Jawa Timur.

"Dengan pupuk organik buatan sendiri, kualitas produk pertanian seperti beras, sayur-mayur dan buah-buahan lebih bagus. Produk ini pun naik kelas karena pasar atau konsumennya rata-rata warga kelas menengah ke atas," kata Agus Klobik.

Menurut Aris Klobik, untuk membuat pupuk organik sangat mudah.

Bahan-bahannya pun mudah didapat dan banyak tersedia di sekitar kita. Misalnya, buah-buahan yang busuk, rumput orok-orok/tumbuhan rerumputan, bonggol pisang, rebung, keong. 

Bahan-bahisan tersebut dicampur dan ditumbuk/digiling sampai lembut lalu dicampur dengan urine sapi, kambing atau kelinci lalu dimasukkan ke dalam drum lalu ditutup.

Setelah 25 hari air hasil fermentasi bahan-bahan tersebut disaring dan menjadi pupuk cair yang siap digunakan.

Baca Juga: Ada 13 Jenis Alocasia Cantik yang Semula Hanya Dianggap Tanaman Liar di Hutan

Dari pengalaman para petani anggota Kelompok Tani Sido Luhur, menurut Aris Klobik, pemupukan dilakukan saat tanaman padi berumur 5-10 hari dengan ukuran/takaran sekitar 500 militer pupuk untuk 1 liter air. 

"Hasil panenan luar biasa meningkat. Untuk 1.000 hektar lahan bisa menghasilkan sekitar 2.000 kilogram padi kering giling," kata Aris Klobik.

Sampai saat ini, para petani mulai beralih ke pupuk organik dari pupuk kimia.

Sebab, mereka sudah menikmati hasilnya dengan sejumlah keunggulan, seperti tingkat produktiftas yang lebih tinggi, kualitas produk yang lebih bagus, biaya produksi yang lebih murah dan harga produk yang lebih mahal sehingga keuntungan lebih besar. Sebab, biaya produksi lebih kecil dibanding hasil produksi.***

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani

Tags

Terkini

Terpopuler