Ternyata Ini Waktu Tidur yang Dianjurkan Nabi Muhammad SAW

28 Juni 2021, 17:13 WIB
Ilustrasi tidur. /Pixabay/KatinkavomWolfenmond

KABAR JOGLOSEMAR – Setiap hari, setiap makhluk hidup pasti membutuhkan istirahat karena seharian beraktifitas.

Tidur merupakan aktivitas yang paling ampuh untuk mengistirahatkan tubuh ketika lelah.

Baca Juga: Rizky Billar Bikin Lagu untuk Lesty Kejora, Liriknya Bikin Baper

Walaupun tidur seperti bisa dilakukan kapan saja, Islam mempunyai aturan tersendiri yang mengatur tentang tidur. Dalam Al-Qur’an dijelaskan:

وَمِنْ آيَاتِهِ مَنَامُكُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَابْتِغَاؤُكُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَسْمَعُونَ

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan”(QS Ar-Rum: 23).

Setiap manusia memiliki porsi tidur yang berbeda-beda juga, tergantung dari aktivitas yang mereka lakukan.

Baca Juga: 10 Adab Membaca Alquran yang Sebaiknya Dilakukan

Porsi tidur yang ideal bagi manusia dalam sehari semalam adalah berkisar enam sampai delapan jam, dengan menyertakan tidur qailulah(tidur sebentar) di siang hari. (Jalaluddin as-Suyuthi, Ar-Rahmah fi at-Thib wa al-Hikmah, hal. 20)

Rasulullah SAW menjelaskan bahwa terdapat beberapa waktu tidur yang dianjurkan, juga dilarang dalam islam.

Waktu tidur yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW dan dapat diteladani sebagai berikut:

Tidur pada Awal Malam atau Setelah Isya’ dan Bangun di Pertengahan Malam

Rasulullah tidak pernah menghabiskan waktunya untuk begadang bila sia-sia. Jika tidak ada keperluan yang mendesak, beliau pergi tidur seusai salat Isya’.

Rasulullah kemudian bangun di pertengahan malam, terutama pada sepertiga malam terakhir untuk melaksanakan shalat tahajjud.

Baca Juga: BEM UI Sebut Jokowi The King Of Lip Service, Berujung Dipanggil Rektor hingga Medsos Dihack

Terdapat riwayat yang menjelaskan bahwa Rasulullah tidur sebentar sebelum adzan subuh, kemudian bangun saat adzan berkumandang. Saat bangun , beliau berdoa:

الحَمْدُ اللهِ الَذِي أَحْيَاناَ بَعْدَ ما أَمَاتَناَ وَ إِلَيْهِ النُشُور

“Segala puji bagi Allah Yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepadanya seluruh makhluk kan dibangkitkan” (HR.Bukhari)

Tidur Menjelang Siang

Saat hendak tiba waktu siang, Rasulullah melakukan qailulah. Qailulah dilakukan saat matahari tepat berada di atas kepala.

Rasulullah bersabda, “Qailulah lah karena sungguh setan itu tidak Qailulah”. Kebiasaan ini disebut dalam Al Quran, tepatnya di surat Al Furqan ayat 24. Allah berfirman, “Penghuni-penghuni surga pada hari itu paling baik tempat tinggalnya dan paling indah tempat Qailulahnya.” (QS.Al Furqan: 24).

Baca Juga: Membaca Surat Yusuf dan Maryam Membuat Anak yang Dikandung Menjadi Rupawan? Ini Penjelasannya

Dijelaskan juga oleh Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya’ ulum ad-Din, juz 1, hal. 338 sebagai berikut:

القيلولة وهي سنة يستعان بها على قيام الليل كما أن التسحر سنة يستعان به على صيام النهار

”Tidur qailulah adalah sunnah yang dapat membantu seseorang untuk melaksanakan qiyam al-lail, seperti halnya sahur hukumnya sunnah yang berfungsi untuk membantu seseorang dalam melaksanakan puasa di siang hari.”***

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani

Tags

Terkini

Terpopuler