Sejarah Hari Kanker Sedunia, Waspada Dua Kanker Ini Paling Banyak Terjadi di Indonesia

28 Januari 2021, 20:52 WIB
Ilustrasi kanker /Pixabay/PDPics

 

KABAR JOGLOSEMAR - Mungkin banyak yang belum tahu kalau setiap tanggal 4 Februari diperingati sebagai hari kanker sedunia. Tujuan utama adanya peringatan hari kanker sedunia untuk mendorong pencegahan, deteksi dan pengobatan kanker.

Artikel kali ini akan mengulas tentang sejarah hari kanker sedunia dan waspada dua penyakit kanker ini paling banyak terjadi di Indonesia.

Sejarah Hari Kanker Sedunia 

Sejarah terbentuknya hari kanker sedunia yang diperingati setiap tanggal 4 Februari bermula dari inisiatif pemersatu global yang dipimpin oleh Union for International Cancer Control (UICC).

Sejak terbentuk tahun 2000, Hari kanker sedunia tumbuh menjadi gerakan positif bagi semua orang dimanapun untuk bersatu menghadapi penyakit kanker.  

Baca Juga: Sunnah Malam Jumat Membaca Surat Al Kahfi Aya 1-10, Ini Bacaan Arab, Latin, dan Artinya

Tujuan diadakanya hari kanker sedunia adalah untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat kanker secara signifikan.

Hari kanker sedunia dirayakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dunia akan bahaya kanker. Diketahui, kanker merupakan masalah kesehatan yang kritis.

Setiap tahun, ratusan kegiatan dan acara berlangsung di seluruh dunia dengan mengumpulkan komunitas, organisasi, dan individu yang ada di sekolah, bisnis, rumah sakit, pasar, taman, aula komunitas, tempat ibadah sebagai pengingat bahwa semua orang memiliki peran dalam mengurangi dampak global dari kanker.

Baca Juga: Warga Turgo Mengungsi di Barak Akhir Watuadeg Setelah Luncuran Awan Panas Merapi 27 Januari

Tahun 2021 ini, tema yang diangkat dalam peringatan hari kanker sedunia masih sama dengan tema yang diangkat 2 tahun sebelumnya yaitu I Am And I Will yang artinya sebuah komitmen dalam diri untuk melakukan sebuah tindakan.

Jadi, pada tanggal 4 Februari nanti siapa pun Anda, tindakan besar dan kecil, akan membuat perubahan positif yang bermanfaat untuk mengatasi penyakit kanker di seluruh dunia. 

Tahun 2021 adalah tahun pengingat tentang kekuatan kerja sama dan aksi kolektif yang abadi.

Baca Juga: Doa Keluar Rumah dan Doa Masuk Rumah untuk Memohon Perlindungan pada Allah SWT

Ketika memilih untuk bersatu, maka semua bisa tercapai apa yang diinginkan, yakni dunia yang lebih sehat dan lebih cerah tanpa kanker.

Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim Paling Banyak Terjadi Di Indonesia

Data Kemenkes menyebutkan tahun 2018 terdapat 18,1 juta kasus baru dengan angka kematian sebesar 9,6 juta kematian, dimana 1 dari 5 laki-laki dan 1 dari 6 perempuan di dunia mengalami kanker. 

Data tersebut menyatakan 1 dari 8 laki-laki dan 1 dari 11 perempuan, meninggal karena kanker.

Angka kejadian penyakit kanker di Indonesia (136.2/100.000 penduduk) berada pada urutan 8 di Asia Tenggara, sedangkan di Asia urutan ke 23. Angka kejadian tertinggi di Indonesia untuk laki -laki adalah kanker paru-paru sebesar 19,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 10,9 per 100.000 penduduk.

Baca Juga: Natalius Pigai Diduga Hina Suku Jawa, Ferdinand Hutahaean: Saya Tidak Pernah Dimusuhi Beda Suku

Baca Juga: 5 Hal Sepele Penyebab Kanker, dari Keturunan hingga Kebiasaan

Dikuti dengan kanker hati sebesar 12,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 7,6 per 100.000 penduduk. 

Sedangkan angka kejadian untuk perempuan yang tertinggi adalah kanker payudara yaitu sebesar 42,1 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 17 per 100.000 penduduk dan kanker leher rahim sebesar 23,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 13,9 per 100.000 penduduk.

Berdasarkan data Riskesdas, prevalensi tumor/kanker di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan dari 1.4 per 1000 penduduk di tahun 2013 menjadi 1,79 per 1000 penduduk pada tahun 2018. 

Baca Juga: 7 Idol KPop yang Gagal Debut di YG Entertainment: Jinny Secret Number hingga Hongseok PENTAGON

Baca Juga: Adegan Drama True Beauty Episode 13 yang Bikin Baper: Han Seojun Labrak 3 Orang Demi Lim Jukyung

Prevalensi kanker tertinggi ada di Provinsi Yogyakarta 4,86 per 1000 penduduk, Sumatera Barat 2,47 79 per 1000 penduduk dan Gorontalo 2,44 per 1000 penduduk.

Untuk pencegahan dan pengendalian kanker di Indonesia, khususnya 2 jenis kanker terbanyak di Indonesia, yaitu kanker payudara dan leher rahim, pemerintah telah melakukan berbagai upaya antara lain deteksi dini kanker payudara dan kanker leher rahim pada perempuan usia 30-50 tahun dengan menggunakan metode Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS) untuk payudara dan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) untuk leher rahim.***

Editor: Sunti Melati

Sumber: berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler