Network
KABAR JOGLOSEMAR - Menteri Keuangan, Sri Mulyani memastikan pemerintah tidak akan menarik Pajak Pertambahan Nilai atau PPN untuk sembako yang dijual di pasar tradisional.
Kepastian itu disampaikan Sri Mulyani saat dirinya berkunjung ke Pasar Santa di Kebayoran Lama, Jakarta. Dirinya sempat berbincang dengan salah satu pedagang terkait kejelasan PPN sembako.
Dalam kunjungannya, Menteri Keuangan itu menangkap kekhawatiran ibu-ibu pedagang soal berbagai berita tentang pajak sembako yang dikhawatirkan menaikkan harga jual.
"Saya jelaskan pemerintah tidak mengenakan pajak sembako yang di jual di pasar tradisional yang menjadi kebutuhan masyarakat umum," jelas Sri Mulyani seperti dikutip dari Instagram pribadinya @smindrawati.
Baca Juga: Tenang Ibu-ibu, Beras Rojolele hingga Pandan Wangi Tidak Ditarik Pajak
Dirinya menyebut bahwa pajak tidak asal dipungut untuk penerimaan negara, namun disusun untuk melaksanakan azas keadilan.
Seperti yang disebutkan, sejumlah komoditas beras seperti rajalele hingga pandan wangi yang kerap dikonsumsi masyarakat tidak akan dikenakan pajak sembako.
"Misalnya beras produksi petani kita seperti Cianjur, rojolele, pandan wangi, dll yang merupakan bahan pangan pokok dan dijual di pasar tradisional tidak dipungut pajak (PPN)," kata Sri Mulyani.
Lantas beras seperti apa yang termasuk ditarik pajak sembako? Dijelaskan Menteri Keuangan bahwa yang termasuk ialah beras premium impor seperti beras basmati, beras shirataki yang harganya bisa 5-10 kali lipat dan dikonsumsi masyarakat kelas atas.
