Ini Kelompok yang Diprioritaskan Menerima Pogram Kartu Prakerja

- 18 Maret 2021, 11:55 WIB
Pengumuman Kartu Prakerja gelombang 14
Pengumuman Kartu Prakerja gelombang 14 /Instagram @kartu prakerja/Instagram @kartu prakerja
 
KABAR JOGLOSEMAR - Program Kartu Prakerja sudah memasuki gelombang 14 sejak diluncurkan tahun 2020, namun masih banyak yang mengaku berkali-kali mendaftar tapi tidak pernah lolos.
 
Dan bisa jadi karena mereka tidak termasuk kelompok masyarakat yang berhak mendapatkan Program Kartu Prakerja.
 
Karena itu, mulai gelombang 14 fitur Program Prakerja akan diperbaiki dengan menambah ruang informasi bagi mereka yang tidak lolos mengenai alasan mengapa mereka tidak bisa menerima Kartu Prakerja.
 
 
“Pada gelombang 14 fitur Kartu Prakerja diperbaiki dengan diisi informasi bagi teman-teman yang tidak lolos. Mereka akan diberi informasi alasan mereka tidak berhasil menerima Kartu Prakerja," kata Rudy Salahudin, Deputi IV Kementerian Koordinator Perekonomian, dikutip Kabar Joglosemar dari laman covid19.go.id pada Rabu 17 Maret 2021.
 
Menurut Rudy Salahudin, pihaknya memiliki daftar NIK dari kementerian dan lembaga lain sehingga bisa tahu kelompok masyarakat mana yang tidak berhak menerima Kartu Prakerja sehingga bantuan pemerintah tidak tumpang tindih.
 
Dikatakan Rudy Salahudin, seperti pada tahun 2020, kelompok masyarakat yang diprioritaskan untuk  menerima atau mendapatkan program Kartu Prakerja adalah:
 
 
1.pekerja terdampak PHK
2. pelaku UKM yang terdampak
3. pekerja sektor wisata yang terdampak
4. calon pekerja migran Indonesia
 
Dengan demikian, di luar kelompok masyarakat tersebut tidak berhak mendapatkan program Kartu Prakerja.
 
Dan data-data tentang kelompok masyarakat tersebut diketahui melalui NIK yang diperoleh dari kementerian atau lembaga lainnya.
 
Menurut Rudy Salahudin,desain program Kartu Prakerja tahun 2021 ini tetap sama seperti tahun 2020, yakni :
1. biaya pelatihan Rp 1 juta
2. insentif Rp 600 ribu per bulan atau Rp 2,4 juta untuk 4 bulan
3. insentif survei Rp 150 ribu untuk 3 kali survei
 
 
 
"Pelaksanaan program ini juga sama seperti tahun 2020 yakni dilakukan secara online," kata Rudy Salahudin.
 
Dikatakan, untuk tahun 2021 ini Program Kartu Prakerja sudah mulai diluncurkan pada 23 Februari 2021 gelombang 12. Dan hingga saat ini sudah memasuki gelombang 14 dan kuota peserta tiap gelombang sebanyak 600 orang.
 
Untuk semester pertama tahun 2021 alokasi anggaran sebesar Rp 10 triliun atau Rp 20 triliun selama tahun 2021. Peluncuran dilakukan lebih awal guna mendorong konsumsi masyarakat. "Program Kartu Prakerja sebagai salah satu upaya untuk memulihkan ekonomi masyarakat yang terimbas pandemi Covid-19," kata Rudy Salahudin.
 
Rudy Salahudin mengaku masih ada optimisme bahwa perekonomian Indonesia bisa lebih baik karena fundamental ekonomi Indonesia cukup kuat.
 
 
Selain itu, ada kebijakan strategis seperti Program Kartu Prakerja guna merangsang pertumbuhan ekonomi, terutama dala menjaga daya beli masyarakat.
 
Menurut Rudy Salahudin, pada tahun 2020, ada 12 gelombang Kartu Prakerja yang dikeluarkan dengan menyentuh 514 kabupaten/kota di Indonesia. Total penerima SK Kartu Prakerja tahun 2020 sebanyak 5,9 juta yang menjangkau masyarakat difabel, kabupaten tertinggal, lulusan SD-SMP, masyarakat lansia, mantan TKI serta masyarakat yang tidak memiliki rekening bank.
 
Sementara Denni Puspa Purbasari, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, dari hasil survei BPS, tahun 2020 ada 88,9 persen penerima kartu Prakerja mengaku keterampilan kerjanya meningkat , sementara 81 persen mengaku memanfaatkan insentif Rp 600 ribu tersebut guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.***

 

Editor: Sunti Melati

Sumber: covid19. go id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x