KABAR JOGLOSEMAR - Baru-baru ini, FSGI atau Federasi Serikat Guru Indonesia memberi masukan soal bantuan subsidi kuota internet.
Melalui Wakil Sekjen Serikat Guru, Fahriza Marta Tanjung, dari anggaran yang masuk untuk bantuan subsidi kuota internet sekitar 40 persen anggaran tidak terpakai.
Baca Juga: Dimulai Rabu Abu 17 Februari 2021, Ini Kalender Prapaskah - Paskah 2021
Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 15 Februari 2021: Aldebaran Mulai Aktif Layaknya Pasutri, Asyik Aladin OTW!
"Padahal anggaran yang diluncurkan untuk bantuan ini mencapai Rp7,2 triliun. Boleh dikatakan bahwa 40 persen atau sekitar Rp2,88 triliun anggaran ini tidak terpakai," kata Fahriza, Minggu 14 Februari 2021.
Selanjutnya ia menjelaskan mengenai penyaluran bantuan subsidi kuota internet di bulan September. Dirinya menyebut bahwa ada 28,5 juta paket bantuan subsidi kuota internet yang tersalur.
Sedangkan, total penerima baik itu dari tenaga pengajar maupun para pelajar seharusnya sekitar 54,1 juta di bulan itu.
Baca Juga: Bebas dari Penjara, Catherine Wilson Siap Kembali ke Dunia Hiburan
Baca Juga: 3 Hari Lagi! Ini Cara Daftar BPUM BRI Agar Dapat Bantuan Rp2,4 Juta
Sementara itu pada bulan selanjutnya dari total 35,5 juta nomor terdaftar, jumlah bantuan subsidi kuota Internet yang tersalur meliputi 116 ribu dosen, 1,9 juta guru, 29,6 juta siswa, serta 3,8 juta mahasiswa.
Untuk bulan November hingga Desember, total bantuan subsidi kuota internet yang tersalur yakni hanya sekitar 60 persen dari siswa dan guru yang menerima bantuan.
Oleh karenanya, Fahriza menyebut bahwa bantuan subsidi kuota Internet tersebut kurang tersalur secara menyeluruh.
Baca Juga: Diabadikan Suaminya, Donna Agnesia Ketahuan Menangis Saat Nonton Ikatan Cinta
Baca Juga: Catat, Ini Ketentuan Paskah 2021 yang Diawali Minggu Palma
Selain itu ia juga menyebutkan bahwa besaran bantuan subsidi kuota 5 GB dinilai kurang mencukupi untuk penggunaan proses belajar mengajar.
Ia pun menyinggung masalah aktivasi dari subsidi kuota tersebut. Menurutnya, bantuan tersebut akan jadi mubazir jika masih ada sisa kuota namun telah melewati masa aktifnya.
Untuk penggunaanya, pihak Fahriza mencatat bahwa tidak semua penerima bantuan subsidi kuota Internet menggunakan ponsel miliknya sendiri.
Baca Juga: Demam Ikatan Cinta, Ini Deretan Artis Perempuan yang Ngefans dengan Aldebaran
Baca Juga: Kumpulan Adegan #IkatanCintaEp165 yang Bikin Geger Penggemar, Kata-kata Mama Rosa dan Aldebaran Bikin Iri
Jika menilik di bulan November 2020, ia menyebut dari sekitar 34,8 juta siswa terdaftar bantuan tersebut hanya sekitar 17,52 juta siswa yang mempunyai ponsel pribadi.
Sehingga, sisanya yakni 15,67 juta siswa diduga menggunakan ponsel milik tetangga, kerabat, maupun yang lainnya. ***