Tradisi Kelahiran Bayi: Di Jawa Ada Brokohan, Di Belanda Ada Burung Ooievaar

- 23 Juni 2021, 17:01 WIB
Patung burung Ooivera disertai nama bayi cowok sebagai penanda keluarga tersebut menyambut kelahiran bayi dipasang di halaman depan rumah.
Patung burung Ooivera disertai nama bayi cowok sebagai penanda keluarga tersebut menyambut kelahiran bayi dipasang di halaman depan rumah. /Kiriman Yan Suryopuri di Belanda/Kabar Joglosemar/Kiriman Yan Suryopuri di Belanda/Kabar

“Tradisi memasang boneka Ooievaar sejak zaman dulu dikaitkan dengan mithologi atau semacam mitos bahwa burung jenis itu lantaran diyakini pembawa kesejahteraan bagi keluarga,” ungkap Yan Suryopuri kepada Kabar Joglosemar, Rabu (23/6/2021).

Ibu yang berasal dari Jogja dan telah menjadi warga Belanda itu menambahkan, bahwa mitos burung Ooievaar pembawa kesejahteraan sama halnya dengan Yunani dan Mesir pada abad tengahan. Kalau dalam tradisi brokohan di Jogja jenis kelamin bayi yang lahir dapat diketahui dari jumlah telor dalam hantaran.

Baca Juga: Quote Savage dari Suga BTS usai Bacakan Cerita Anak di Run BTS!

“Di sini (Belanda) ditandai dari jemuran pakaian si bayi. Bayi cowok jemuran pakaian bayi biru-biru dan bayi cewek jemurannya berwarna pink. Juga disertai nama si bayi,” ujar Yan Suryopuri.

Tradisi yang berasal dari cerita legenda bahwa ‘kelahiran’ serta keberadaan bayi itu karena dibawa oleh burung Ooivera tersebut, yang kini masih ada sebagian warga di Belanda yang masih melestarikan. Selain itu budaya pemasangan patung burung ini juga sebagai ciri khas penanda musim semi telah tiba. ***

 

 

 

Halaman:

Editor: Sunti Melati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x