KABAR JOGLOSEMAR -- Budaya atau tradisi menyambut kelahiran bayi di setiap daerah atau negara tentu ada.
Dalam budaya Jawa, khususnya di Yogyakarta ada tradisi ‘Brokohan’ dalam penyambutan kelahiran bayi, yaitu berupa pemberian hantaran selamatan berupa bahan makanan kepada tetangga sekitar rumah yang melahirkan.
Hantaran Brokohan yang terdiri dari, kelapa yang siap diparut lebih kurang besarnya seperempat, gula Jawa, beras sekitar segenggam, telur ayam dan segelas minuman dhawet (cendol) beras. Sebab ada jenis dhawet yang berbahan dari tepung pati.
Baca Juga: Jisoo Lovelyz Positif Corona, Ini Hasil Tes Semua Member
Menariknya jumlah telur dalam hantaran itu bisa sebagai penanda bayi yang lahir itu cowok atau cewek. Jika jumlah telur ayam dalam hantaran ada dua berarti bayi yang lahir adalah cowok dan jika hanya satu telur pertanda bayi perempuan atau cewek.
Sementara, istilah brokohan sendiri dari kata Arab, yang bermakna mencari berkah.
Lain halnya di negeri Belanda juga ada tradisi semacam untuk menyambut kelahiran bayi.
Baca Juga: Vernon SEVENTEEN Masuk Trending Topics di Twitter Usai Bilang Hal Ini
Di negara yang dikenal dengan sebutan negeri kincir angin ini ada tradisi memasang patung atau boneka burung Ooievaar (Bhs Inggris, Stork), untuk menyambut kelahiran bayi. Burung seperti burung Bangau di Jawa namun lebih besar.
Editor: Sunti Melati
Tags
Artikel Pilihan
Terkait
-
Hakan Calhanoglu Ungkap Alasan Bergabung Inter Milan
-
Cerita Jimin BTS Kena Marah Ibunya Gara-gara Adiknya
-
Umur Ibunya Tak Panjang Lagi, Eunhyuk Super Junior Lakukan Hal Ini
-
Deretan Nama-nama Malaikat dalam Islam Lengkap dengan Tugasnya, Malaikat Izrail: Pencabut Nyawa
-
J-Hope BTS Lupa Jika Suga Tak Ikut Syuting RUN BTS! Episode Terbaru